Monday, 29 September 2014

Tips Lolos SNMPTN (2)

Ya, langsung saja bahas tips berikutnya , jika belum pernah membaca tips lolos SNMPTN 2014 sebelumnya, bisa dilihat >> disini

4. Pahami secara detail Aturan SNMPTN
Ini penting banget guys, karena ada beberapa aturan yang tidak boleh disepelekan. Misal salah satu Universitas yang kita pilih 'harus' berada di provinsi yang sama dengan asal sekolah kita. Ada juga syarat di jurusan jurusan tertentu seperti Teknik,Kimia,Kedokteran,dll mengenai syarat buta warna bahkan syarat syarat fisik lainnya.
Ada juga aturan SNMPTN khusus Universitas yang kamu pilih, misal diwajibkan mengisi formulir tertentu di website resmi Universitas yang bersangkutan. Kemudian ada juga khusus untuk bidang Olahraga dan Kesenian harus membuat karya tertentu sebagai syarat pendaftaran SNMPTN. Dan aturan mengenai pemilihan jurusan kuliah harus relevan dengan jurusan di SMA/SMK. Pahami betul aturan mainnya, agar tidak merugikan diri sendiri nantinya.

5. Mulai kumpulkan piagam kejuaraan dan prestasi Lainnya
Entah seberapa besar pengaruh yang diberikan dari piagam kejuaraan, tapi mulai sekarang yang merasa memiliki piagam kejuaraan/prestasi kumpulkan berkas berkas tersebut, syukur syukur sudah di scan jauh jauh hari, untuk nantinya di upload saat kita melakukan pendaftaran sendiri di situs SNMPTN. 

6.  Memilih dan memilah jurusan dari sekarang
Mulai memilih jurusan yang sekiranya merupakan perpaduan antara bakat minat serta kemampuan dan tentunya berdasarkan nilai rapor dan prestasi yang dimiliki. Ingat, belum tentu grafik rapor yang terus meningkat menjamin kamu bisa lolos SNMPTN, diusahakan untuk memiliki nilai yang stabil. Jangan lupa untuk selalu sharing informasi dengan guru BK, orang tua, senior dan bisa juga kalian ikuti Bedah Kampus untuk mengetahui informasi jurusan di Universitas

7.  Perhatikan urutan Pemilihan Jurusan
Biasanya disediakan tiga pilihan jurusan saat SNMPTN. Nah, urutan jurusan itu dianggap sebagai prioritas, ibaratnya seperti ini
1. Jurusan yang sangat diinginkan
2. Jurusan yang diinginkan
3. Jurusan yang menarik
Umumnya mereka yang diterima di SNMPTN diterima di jurusan pertama. Oleh karena itu jangan sampai salah menempatkan posisi jurusan saat mendaftar SNMPTN

8. Berdoa, berusaha, meminta doa restu sanak saudara dan jangan lupa sedekah
Ya, inilah hal-hal penting yang harus mengimbangi semuanya. Bersedekahlah untuk memudahkan kamu di segala urusan, berdoa-lah agar semua dapat terwujud, berusaha tentunya, jika masih semester 5 masih ada kesempatan untuk membuat prestasi nilai rapor menjadi baik/stabil jika tidak maka persiapkan usaha lain, yakni belajar untuk ujian tulisnya. Yang terakhir adalah meminta doa restu sanak saudara, semakin banyak yang mendoakan kita semakin kuat doa itu untuk bisa sampai pada Tuhan. Optimis ya !

Saturday, 27 September 2014

Ini dia 10 PTN dengan Pendaftar Terbanyak se-Indonesia

Untuk siswa yang sedang "galau" jurusan, berikut disajikan data peminat SNMPTN 2014 dengan tema "10 PTN dengan pendaftar terbanyak" semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan jurusan yang akan diambil di SNMPTN 2015


Berikut daftar 10 PTN dengan pendaftar terbanyak pada SNMPTN 2014:
1. Universitas Padjadjaran (Unpad) 72.272 pendaftar.
2. Universitas Gadjah Mada (UGM) 62.875 pendaftar.
3. Universitas Sumatera Utara (USU) 60.308 pendaftar.
4. Universitas Diponegoro (Undip) 57.527 pendaftar.
5. Universitas Brawijaya (UB) 56.900 pendaftar.
6. Universitas Negeri Semarang (Unnes) 51.116 pendaftar.
7. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 49.197 pendaftar.
8. Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) 48.891 pendaftar.
9. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 46.997 pendaftar.
10. Universitas Negeri Malang (UNM) 43.116 pendaftar
.

Gambar 



Sumber : Kemdikbud RI 

Thursday, 25 September 2014

Tips Lolos SNMPTN (1)

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, dalam SNMPTN penilaiannya kurang jelas dibanding dengan SBMPTN. Fenomena yang ada telah membuktikan bahwa penilaian tidak hanya berdasarkan apa yang telah kita raih (rapor&prestasi) melainkan posisi kita ditentukan oleh pesaing lainnya. Semisal anak olimpiade/selalu juara di sekolahnya belum tentu bisa lolos SNMPTN, sedangkan banyak siswa yang notabe-nya biasa-biasa saja justru mampu tembus lolos SNMPTN. Disinilah letak strategi dan rezeki. Mereka yang bisa lolos SNMPTN tentu mampu membaca situasi lingkungan lawan dan sadar diri terhadap kemampuan, yap mereka memiliki strategi sendiri. Nah, rezeki itu merupakan bagian dari perpaduan usaha kita melakukan strategi untuk menang serta restu dari Tuhan.  Lalu apa saja strategi agar bisa lolos SNMPTN ? Silakan disimak ya 


1. Tentukan Keputusanmu
Keputusan yang gimana nih? keputusan untuk yang penting lolos SNMPTN atau yang penting diterima di jurusan dan univ yang diidamkan. Karena keputusan inilah yang nantinya akan mempengaruhi pemikiran pemikiran kamu dalam memilih jurusan saat daftar SNMPTN. Jika yang penting lolos SNMPTN maka kalian bisa memilih jurusan yang sekiranya sepi peminat, namun jika pilihan kamu adalah 'yang penting di terima di jurusan dan univ yang memang kamu minati' maka kamu bisa memilih jurusan tersebut tanpa ragu, tapi pilihan ini cukup beresiko, artinya kamu harus mempersiapkan strategi menerima kegagalan SNMPTN dengan menyiapkan persiapan untuk ujian tulisnya (SBMPTN maupun UM). 

2. Kenali Bakat Minatmu
Inilah topik yang selalu hangat dikalangan para calon mahasiswa. Ya menjelang pendaftaran SNMPTN tak jarang siswa yang merasa "galau jurusan". Entah karena belum kunjung mendapat ilham tentang minat bakat diri sendiri, atau ingin ke jurusan tertentu tapi kondisi/bakat tidak memungkinkan, bahkan ada juga yang galau jurusan karena ingin ikutan teman-teman/pacar, bertentangan dengan kemauan orang tua, hasutan orang lain, gengsi, dll.
Inilah saatnya mencoba mengenali bakat minat. Bagaimana mengenalinya? Jika kamu mengerjakan suatu bidang tertentu, kamu tidak merasa terbebani, bahkan dirasa sebagai sesuatu yang menantang dan apapun akan kamu korbankan untuk mengerjakan bidang tersebut.
Misal ada anak memiliki bakat minat di bidang hitung-hitungan. Dia unggul dalam menghitung cepat, dan selalu antusias dan merasa tertantang jika menjawab soal matematika yang banyak dan rumit. Waktu, tenaga, uang dan pikiran banyak dikorbankan demi mendalami matematika/soal hitung-hitungan. 
Sebelum terlambat, cobalah introspeksi diri sendiri, sebenarnya bakat dan minat apa yang kamu punya, kemudian diskusikanlah dengan orang tua

3. Sadar diri dan Jangan terpengaruh
Belajar dari pengalaman tahun ke tahun, siswa kelas 12 ketika ditanya mengenai jurusan dan universitas masa depan pra-pendaftaran selalu ditemukan jawaban yang sangat WOW atau bisa dibilang cita cita mereka mayoritas cukup tinggi. Entah karena sudah mantap, atau karena gengsi, atau karena siswa hanya mengenal jurusan dan universitas tersebut, atau karena memang sudah menemukan potensinya dan yakin betul. Tidak salah memang, sangat tidak salah.
Tapi kemudian ketika dalam rentang waktu pendaftaran SNMPTN, sebagian mahasiswa kembali dilanda "kegalauan" ketika mendengar isu isu horor yang membuat mental down bahwa jurusan atau universitas pilihannya terlalu tinggi/ banyak pesaing atau susah atau yang lain. Nah disinilah siswa yang merasa kecil hati dengan nilainya mulai menurunkan cita-citanya, tidak seperti awal. Alasannya? karena ingin diterima di SNMPTN, maka ia membuka pikiran sadar diri dan mencari jurusan yang sekiranya mampu ditembus dengan nilai dan prestasi yang dimilikinya.
Ada juga yang masih bersih kukuh, dan pada akhirnya diterima dan tidak diterima. Nah, yang dulu memiliki cita-cita tinggi saat di SNMPTN tapi tidak diterima pada akhirnya juga banyak yang menurunkan grade cita-cita jurusan/universitasnya. Semua itu terbentuk karena pengaruh dari lingkungan sekitar, oleh karena itu, buatlah suatu pendirian sebelum salah mengambil keputusan

.... Bersambung ke Tips Lolos SNMPTN bag.(2)

Saturday, 20 September 2014

Soal SIMAK UI

Download soal SIMAK UI Lengkap
2009-2015
(Reguler)





SIMAK UI 2009

SIMAK UI 2010


SIMAK UI 2011


SIMAK UI 2012


SIMAK UI 2013


SIMAK UI 2014


SIMAK UI 2015

Sumber: simak.ui.ac.id

Monday, 15 September 2014

Apa itu Passing Grade

Hmmm kenapa passing grade kedokteran selalu tinggi, tapi kenapa passing grade yang saya baca berbeda beda menurut setiap sumbernya, lalu mana yang valid ? 




Fenomena begini sudah lumrah ditemui dikalangan para siswa yang sedang mempersiapkan jenjang berikutnya ke Perguruan Tinggi. Passing Grade merupakan momok yang tak kalah diperbincangkan karena merupakan momok nenek moyang alias turun menurun. Yap, tak jarang banyak siswa yang salah mengartikan Passing Grade itu sendiri.

Umumnya, bagi para siswa yang awam, awalnya mereka mengira Passing Grade merupakan batas atau tolak ukur mencapai titik aman atau titik lolos. Passing Grade yang mereka temui sumbernya banyak dari lembaga lembaga Bimbingan Belajar, tidak heran jika ditemui ketidaksamaan jumlah prosentase Passing Grade.

Misal dari Bimbel A tertulis bahwa Passing Grade Kedokteran UI adalah 74 % sedangkan dari Bimbel B disebutkan bahwa Passing Grade Kedokteran UI hanya 59% kemudian karena gusar dua data tersebut berbeda, maka kemudian mencoba mencari informasi di Google dan ternyata Passing Grade Kedokteran UI berbeda lagi, yakni sekitar 68%. Nah, disinilah siswa mulai bertanya tanya, kenapa Passing Grade disajikan berbeda beda. Mana yang konkret ? Karena siswa takut salah informasi, bisa bisa passing grade yang selama ini diyakini salah, bisa mempengaruhi kelulusan.

Jika kamu adalah seorang siswa yang berpikiran sama seperti kasus di atas, bahwa Passing Grade merupakan tolak ukur lolos atau tidaknya siswa untuk mengikuti seleksi Perguruan Tinggi, maka ubahlah pemikiran tadi.

Passing Grade bukanlah tolak ukur lolos atau tidaknya siswa di dunia nyata.
Gunakan ilustrasi saja : (siswa yang mengikuti SBMPTN)
Misal Passing Grade Kedokteran UI yang diyakini adalah 68%
Siswa berjuang untuk mencapai point nilai Passing Grade 68% dengan mengerjakan sejumlah jawaban benar hingga tercapai point 68%
Siswa yang mendaftar di Kedokteran UI sejumlah 3420 orang, sedangkan kuota yang disediakan hanya 130  kursi (misal)
Setelah SBMPTN dikoreksi dan keluar hasil/point masing masing siswa yang mendaftar di Kedokteran UI, ternyata sebanyak 768 siswa telah mencapai hasil/point 68% ke atas.
Lantas ? apakah 768 siswa ini dianggap lolos SBMPTN ? sedangkan kursi yang disediakan hanya 130 ?
Jelas tidak.

Nah, jika seandainya dari 3420 orang ini tidak ada yang mencapai point 68% apakah kursi Kedokteran UI akan kosong ? Tentu tidak.

Sebenarnya sistem dari seleksi Perguruan Tinggi adalah menyeleksi seluruh siswa yang mendaftar, lalu mencari yang terbaik. Maka jika dikaitkan dengan kasus diatas, Perguruan Tinggi hanya akan mencari 130 anak terbaik dari 3420 orang. Ya, yang terbaik, yang memiliki point terbanyak.

Ibaratnya adalah ranking dalam suatu kelas, biasanya ditetapkan 10 besar. Adakah tolak ukur untuk bisa masuk 10 besar ? tidak ada kan? Semua tergantung dari nilai individu dalam setiap kelas. Hanya 10 siswa yang memiliki nilai tertinggi lah yang bisa disebut 10 besar. Sama seperti Seleksi Perguruan Tinggi

Jadi, posisi kamu pun ditentukan oleh lawan lawan kamu. Jika point kamu banyak dan lawan lawan kamu memiliki point jauh dibawah kamu, maka otomatis kamu akan unggul. Begitu pula jika point kamu banyak tetapi lawan kamu banyak yang memiliki point jauh lebih tinggi daripada kamu, maka kamu akan tersisih.

Begitulah kiranya, Passing Grade bukan tolak ukur. Seleksi Perguruan Tinggi adalah me-ranking para siswa yang memiliki point tertinggi dibanding pesaingnya

Lalu darimana Passing Grade berasal ? Passing Grade umumnya dibuat dari Bimbingan Belajar(Bimbel) untuk memacu siswanya mencapai nilai nilai tertentu agar terpacu untuk mencapai bahkan melampaui standar yang diberikan oleh Bimbel. Biasanya Passing Grade ini muncul untuk tolak ukur hasil Try Out.


Nah yang terakhir, tidak usah dibuat pusing tentang kevalidan atau keberadaan Passing Grade. Tidak perlu mengejar target angka pada tabel Passing Grade Bimbel, yang perlu dilakukan adalah persiapkan dari sekarang. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mengikuti Seleksi Perguruan Tinggi, tidak hanya mempersiapkan UN. Berusahalah sebaik mungkin dan percayalah bahwa kerja keras tidak akan pernah menghianati, jika menghianati, usahamu belum keras.

Ingin lihat daftar passing grade untuk referensi  

Mari download filenya di

bit.ly/passinggradesaintek
bit.ly/passinggradesoshum
FYI daftar passing grade ini bukan resmi dari PTN namun dari referensi bimbel :D 

Kisi - Kisi UN 2015



Berikut merupakan kisi kisi UN untuk bisa dipelajari guna mempersiapkan Ujian Nasional yang biasanya diadakan bulan April mendatang

Kisi kisi 2013 ini berlaku untuk tahun 2013,2014 dan kemungkinan akan digunakan kembali di tahun 2015 dengan tingkat kesulitan yang akan dinaikan beberapa persen.


Pernyataan itu seperti yang ditulis di Kompas tahun lalu: “Ketua BSNP Aman Wirartakusumah mengatakan bahwa kisi-kisi UN 2013 ini diproyeksikan akan terus digunakan hingga tiga tahun ke depan. Pasalnya, dari tahun ke tahun tidak terdapat banyak perubahan dalam kisi-kisi UN sehingga dipandang lebih efektif jika kisi-kisi yang baru ini tidak hanya dipakai untuk tahun depan. Ada memang, tapi hanya sedikit sekali. Untuk itu, kami rencanakan kisi-kisi ini berlaku untuk tiga tahun ke depan karena perubahan yang tidak banyak,” kata Aman kepada Kompas.com, Jumat (23/11/2012).”


Daftar kisi kisi :
3. Kisi - Kisi UN SMK 2012/2013

Sumber file : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Sumber gambar : http://qsf5.com/

Sunday, 14 September 2014

Rata rata nilai rapor 85, bisakah lolos SNMPTN?



Jika nilai rata rata rapor di atas 85 per semester,tidak punya piagam, bagaimana peluangnya untuk SNMPTN ?

Pernahkan kalian wahai mahasiswa calon pendaftar SNMPTN bertanya tanya hal seperti itu ?

Atau mungkin ada pertanyaan lain semisal : Nilai saya naik turun tapi saya punya piagam OSN bagaimana peluang diterima di SNMPTN ? Jika KKM tinggi peluang masuk SNMPTN bagaimana? Jika saya ingin masuk ke jurusan fisika tapi nilai fisika saya tidak stabil apakah masih berpeluang? Jika nilai rata-rata rapor saya selalu naik dari angka 84 apakah saya bisa diterima di jurusan Farmasi UI ?

Mulai sekarang berhentilah mencari kepastian peluang SNMPTN guys. Lihat realita penilaian SNMPTN dulu.  Sebenarnya tidak ada parameter “pasti” mengenai SNMPTN, jika dibandingkan dengan SBMPTN maka SNMPTN lebih sulit di prediksi atau dikendalikan peluangnya. Ditambah lagi dengan variabel penilaian yang kiranya masih belum diketahui secara pasti oleh masyarakat umum.

Penilaian SNMPTN sendiri sebenarnya memilih siswa terbaik dari siswa yang mendaftar dari jurusan tersebut. Jadi jangan besar kepala dulu ketika kalian memiliki piagam OSN dan nilai rapor kalian selalu naik, karena nasib kalian juga tergantung pada mereka yang mendaftar pada jurusan yang kalian pilih. Misal Ani memiliki piagam OSN, nilai rapor selalu naik, memilih jurusan favorit di Universias Favorit, namun siapa sangka, Ani yang dikenal anak pintar yang selalu masuk 3 besar kalah dengan Susi yang merupakan murid biasa yang tidak memiliki piagam OSN.

Lalu apa penyebabnya? Ani kurang beruntung karena kurang tepat memprediksi lawan. Mari kita gunakan logika. Berapa jumlah siswa di Indonesia? Jika Ani pintar di sekolahnya , apa sudah pasti  ketika disandingkan dengan siswa pintar lainnya ia masih menjadi siswa pintar ter-atas?

Nah, coba pikirkan lagi, mereka yang mencoba mendaftar di jurusan Favorit terlebih di Universitas Favorit? Mayoritas mereka adalah siswa yang sekiranya merasa dirinya mampu untuk tembus lewat SNMPTN berbekal dengan nilai dan prestasi yang mereka miliki, walaupun tak sedikit mereka memilih jurusan favorit atau Univ Favorit karena modal nekat dan gengsi.

Oke, jadi jangan mempertanyakan kemungkinan atau seberapa besar peluang saya bisa lolos, kira kira bisa tidak diterima di Jurusan Farmasi UI,dll. Ketika nanti ada orang yang menjawabnya, biasanya kalian akan tersugesti dengan jawaban tersebut, yang menyebabkan dua kemungkinan. Misal menjawab pasti lolos, dan suatu ketika pengumuman kalian tidak lolos pastilah kalian akan menyesal dan kecewa berat. Dan misal orang lain menjawab, “wih, berani amat kalian ke jurusan itu, sainganmu pasti berat atau ga mungkin kalian bisa diterima dengan nilai naik turun seperti itu” ini akan membuat kalian merasa panik dan tersugesti, mencoba memilih jurusan lain yang notabenya “seadanya, yang penting masuk” , padahal belum tentu nilai naik turun itu tidak diterima.
Melihat realita yang ada, sudah banyak kejadian siswa yang memiliki cap siswa pintar tidak diterima jalur SNMPTN karena pilihannya terlalu tinggi yang otomatis pesaingnya “sangar”. Memiliki banyak piagam-pun belum tentu bisa diterima di SNMPTN jika tidak pintar menebak atau memprediksi siapa lawannya. Toh sudah banyak kasus juga siswa yang dirasa biasa biasa saja bisa lolos SNMPTN. Nilai rapor naik turun juga bisa ada yang diterima. Bahkan siswa yang memiliki nilai Fisika yang kurang maksimal dan naik turun bisa diterima di Jurusan Fisika saat kuliah.

Terus bagaimana? Harus memilih jurusan yang standar? Yang sedikit peminatnya? Weits, itu tergantung pilihan hidup kalian. Kalian mau “yang penting diterima” atau kalian akan kejar terus keingingan kalian. Peminat sedikit juga jangan diremehkan, jika mayoritas siswa pintar mulai berubah pikiran dan memiliki mindset “yang penting diterima” maka mereka akan berbondong bondong mencari jurusan sedikit peminat bagaimana? Ya, the power of “siapa lawanmu”

Nah, bagi mereka pengejar impian, mereka akan tetap mencoba mendaftar pada jurusan yang ia anggap baik untuk mereka/cocok/diminati. Jikapun ditolak, mereka akan sekuat tenaga membalas dendamnya di SBMPTN, karena SBMPTN bisa dipersiapkan dan bisa lebih “ditebak” peluangnya. Dan yang terakhir, SNMPTN faktor penentunya bukan hanya rapor, piagam, namun juga ada nilai indeks sekolah, prestasi alumni di PTN yang bersangkutan, dll.


So, buat kalian yang masih galau, silakan konsultasi ke orang tua atau guru BK, siapa tau mereka memberi solusi,dan jangan banyak bertanya tentang PELUANG SNMPTN, lebih baik fokus untuk mempertahankan nilai dan prestasi dan banyak mencari referensi mengenai jurusan yang diinginkan, serta persiapkan kemungkinan terburuknya,  jangan lupa baca juga >> apa saja yang dinilai di dalam SNMPTN

Perbedaan SNMPTN vs SBMPTN


Buat kalian siswa SMA, wajib hukumnya ngerti dan paham tentang 2 istilah penting ini terutama yang sudah duduk di singgasana kelas 12, apalagi yang nantinya berniat untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Kalau SNMPTN dan SBMPTN aja gabisa bedain, gimana bisa atur strategi ke depannya?

Nah, kalau belum ada gambaran jelas buat masuk PTN gimana? Ya paling engga kan ga kudet kudet amat broh ketika nanti banyak orang di lingkungan sekitar atau di media sosial bicara masalah SNMPTN dan SBMPTN

Buat angkatan 2015 yang sudah tau bedanya SNMPTN dan SBMPTN dari awal kelas 12 selamat!! Artinya kalian mengikuti perkembangan sebelumnya / ga kudet, karena istilah ini sudah muncul sejak tahun 2013. Nah, buat yang belum ngerti  mari dijabarkan perbedaan SNMPTN dan SBMPTN



SNMPTN
Merupakan kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.  Seleksi yang bagaimana? Jadi di dalam SNMPTN, mekanisme seleksi calon mahasiswa PTN berdasarkan dari nilai rapor, nilai UN, prestasi  siswa selama SMA. Sesimpel itukah? Tidak juga,variabel penilaian SNMPTN sendiri juga kurang diketahui khalayak umum ( seperti indeks sekolah, prestasi alumni,dan lainnya bisa dibaca di >> sini ) Tapi inti dari semua penilaian SNMPTN adalah, seleksi ini menggunakan komponen apa yang sudah kita raih selama duduk di bangku SMA, tanpa test. Dulu sebelum tahun 2013 jalur ini dikenal sebagai SNMPTN Undangan.

Nah buat kalian yang masih fresh alias baru baru duduk di bangku SMA, persiapkan sejak dini, pertahankan prestasi dan buat rekam jejak prestasi yang terbaik agar saat mengikuti SNMPTN, kesempatan kalian untuk lolos memiliki presentase yang cukup besar.  Gunakan kesempatan emas ini dengan sebaik mungkin. Kenapa SNMPTN disebut kesempatan emas ? karena seleksinya tanpa test lagi, hanya menggunakan rekam jejak prestasi selama SMA, pendaftarannya gratis dan tentunya penginputan nilai dibantu guru serta kuota bangku kuliah yang di sediakan SNMPTN lebih banyak.

Yap, SNMPTN menyediakan kuota 50% dari kapasitas bangku kuliah yang disediakan. Jadi 50% calon mahasiswa diambil melalui seleksi SNMPTN ini. Ingat, angka 50% ini bukan setengah dari yang mendaftar, namun “setengah dari kursi yang disediakan PTN”. Jadi berapa kursi yang disediakan PTN? Umumnya perjurusan kurang lebih 50-200 kursi. Nah, 50% dari kursi yang disediakan akan diberikan pada mereka yang lolos jalur SNMPTN, sisanya akan diberikan pada mereka yang lolos di jalur lain seperti SBMPTN atau UM.
Jika ingin mendalami pengetahuan tentang SNMPTN untuk persiapan dan strategi di masa depan, bisa lihat di beberapa artikel berikut >> disini



SBMPTN
Singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Walaupun hanya memiliki perbedaan 1 huruf dari SNMPTN, tetapi memiliki perbedaan yang jauh dibanding dengan SNMPTN. SBMPTN ini sendiri merupakan seleksi masuk PTN yang umum, yakni menggunakan nilai ujian tertulis yang diselenggarakan serentak oleh semua PTN. Jadi variabel nilai semasa SMA tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan adalah nilai dari hasil ujian tulis masuk PTN yang kalian bisa raih.

SBMPTN sendiri dianggap lebih fair oleh sebagian banyak siswa karena kompetisi masuk berdasarkan kemampuan yang dimiliki di hari itu yang dapat dipersiapkan sebelumnya. Sebenarnya sama fair-nya dengan SNMPTN, namun di dalam SNMPTN, sulit untuk mendapatkan prediksi mengenai lawan dan target yang harus dicapai untuk mengalahkan lawan.

Sedangkan di SBMPTN, kalian bisa mempersiapkan jauh hari untuk mengikuti testnya, kalian bisa memprediksi target untuk mengalahkan lawan melalui jumlah soal yang harus di jawab dengan benar. Dan dalam SBMPTN penilainnya jelas, yakni berdasarkan point yang didapat setelah mengerjakan soal.

Oh iya, perlu diketahui, SBMPTN memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi daripada UN. Bisa digambarkan bahwa UN adalah Pulau Jawa, SBMPTN adalah negara Indonesia. Jadi materi UN merupakan bagian kecil dari SBMPTN. Di SBMPTN juga dikenal sistem pengumpulan point, dari jawaban benar mendapat 4 point, jawaban salah dikurang 1 point dan kosong tidak mendapatkan point. 

Buat yang udah pesimis sama kemungkinan nilai SNMPTN atau buat kalian yang pantang menyerah   ( mencari alternatif selain  SNMPTN ), ada baiknya belajar sejak kelas 12, bahkan bisa lebih dini karena materi SBMPTN lebih susah dibanding UN. Apalagi jika masih semester 5, masih banyak waktu, sebelum waktumu banyak digunakan dan disibukan dengan kegiatan persiapan Uijan Nasional. Percayalah, dari 5 tahun terakhir, siswa belajar SBMPTN jauh lebih hari hasilnya lebih baik ketimbang mereka yang belajar spontan H-1 bulan SBMPTN.

Sekali lagi semua tergantung nasib. Tapi perlu kalian ingat bahwa nasib tidak semata terbentuk karena kehendak Tuhan, tapi nasib itu juga terbentuk karena usaha kalian, ya usaha dan doa , setelah itu Tuhan yang akan memutuskan yang terbaik. Semangat untuk kelas 12, jangan bersantai-santai untuk masa depan.

Ini dia tabel garis besar berbedaan SNMPTN vs SBMPTN



Jika ingin mendalami pengetahuan tentang SNMPTN untuk persiapan dan strategi di masa depan, bisa lihat di beberapa artikel berikut >> disini 

Wednesday, 20 August 2014

Macam-macam jalur masuk PTN




Buat kamu yang berencana melanjutkan masa studi ke jenjang perkuliahan khususnya PTN, ada beberapa istilah jalur masuk PTN nih, buat pencerahan bagi yang masih bingung dengan istilah istilah test/jalur masuk ke PTN, mari langsung simak aja gan

1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). (Jalur Rapor)
Pada tahun 2011 dan 2012, SNMPTN merupakan istilah untuk jalur test tertulis, sedangkan yang tanpa test tertulis disebut Jalur Undangan. Tahun 2013 dan 2014 SNMPTN merupakan istilah untuk Jalur Undangan tanpa test tertulis.

Seleksi SNMPTN berdasarkan prestasi akademik siswa, yaitu rapor, nilai ujian nasional, dan prestasi lain. Ada delapan variabel penghitungan, termasuk persentase kakak kelas yang diterima PTN, juga IPK-nya. Minimal 50 persen dari kuota setiap program studi atau perguruan tinggi negeri.



2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). ( Jalur Tertulis)
Karena SNMPTN yang berlaku tahun 2011 dan 2012 sebagai test tertulis sudah diganti artiya jadi Jalur Undangan, maka istilah SBMPTN merupakan istilah untuk Jalur Ujian Tertulis. Khusus untuk yang mengambil program studi olah raga dan kesenian juga dengan test keterampilan. Minimal 30 persen dari kuota setiap program studi atau perguruan tinggi negeri.



3. Jalur mandiri diserahkan sepenuhnya ke setiap PTN. 
Jalur mandiri bisa berupa test tertulis maupun program kemitraan. Tidak semua PTN menyelenggarakan jalur mandiri setiap tahunnya seperti pada tahun 2014, ITB, Unpad, ITS    ( untuk S1 ). Jatah untuk jalur mandiri minimal 20 persen dari kuota. Istilah dan ketentuan untuk jalur mandiri ini berbeda di setiap PTN. Baca dan pelajari istilah, arti, prosedur dan kriteria jalur mandiri di web masing-masing PTN tersebut karena setiap kebijakan PTN berbeda.
Misalnya:
  • Di ITB Bandung disebut Kemitraan Nusantara Institut Teknologi Bandung (KN-ITB) -> jalur ini dihilangkan oleh ITB.
  • Di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ada 2 jalur mandiri yaitu Ujian Tulis (Utul) Ujian Mandiri (UM) UGM dan Penelusuran Bibit Unggul (PBU).
  • Di Universitas Negeri Semarang (Unnes) disebut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU). Dan masih banyak lagi, untuk melihat program jalur mandiri seluruh PTN bisa dibaca di >> sini


Nah, itulah ketiga jalur masuk menuju PTN, so pintar pintarlah menggunakan taktik karena hanya ada 3 kali kesempatan gunakan dengan semaksimal mungkin dan tentunya persiapan matang sejak dini karena masuk PTN tidak semudah seleksi penerimaan SMA. Peminat se-Indonesia dan kursi yang disediakan jelas terbatas, ayo persiapkan dengan matang mulai dari sekarang, jangan menunda guys.

Tuesday, 19 August 2014

Apa itu UKT



Sumber gambar : blog.inapay.com

UKT, Apa sih itu UKT ? Buat kalian para calon mahasiswa khususnya harus tau nih istilah UKT. UKT adalah singkatan dari Uang Kuliah Tunggal, yang merupakan nama dari sebuah sistem pembayaran yang saat ini berlaku di seluruh PTN. Ketentuan ini berdasarkan Permendikbud No 55 Tahun 2013 pasal 1 ayat 3, yakni setiap mahasiswa hanya membayar satu komponen saja (bernama UKT). Nah penasaran mengenai UKT, yuk kita bahas pertanyaan seputar UKT

Apa perbedaan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) ?
·         Biaya Kuliah Tunggal (BKT) : biaya keseluruhan operasional per mahasiswa per semester pada program studi
·         Uang Kuliah Tunggal (UKT) : biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa per semester, yang sudah disubsidi oleh pemerintah.
·         Bantuan Operasinal Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) : bantuan operasional dari pemerintah kepada perguruan tinggi negeri dalam proses kegiatan belajar mengajar

Rumus:
UKT = BKT – BOPTN
Jadi, UKT yang nanti kalian bayar merupakan jumlah biaya kuliah yang telah disubsidi pemerintah


Apa fungsi UKT?
Memberikan subsidi silang yang didasarkan pada kondisi ekonomi dan sosial orang tua/wali mahasiswa. Nah, yang menjadi ciri khas UKT yakni pengelompokan biaya UKT berdasarkan kemampuan orang tua, yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi keluarga yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Sehingga setiap mahasiswa pembayaran UKT-nya tidak sama, semua bergantung pada kemampuan perekonomian keluarga


Kapan UKT dibayarkan ?
Setiap semester, namun tidak ada lagi pemungutan biaya untuk gedung, SOP,BOP,SPMA, biaya KKN, wisuda, dll. Jadi pertanyakanlah jika Fakultas/Universitas kalian melakukan pemungutan biaya tersebut dikemudian hari.

Ketentuan dalam UKT adalah pembayaran biaya kuliah selama satu masa studi di bagi per semester, sehingga mahasiswa tidak perlu membayar uang pangkal melainkan membayar uang kuliah per semester saja. Ibaratnya kalian membeli handphone secara kredit, namun tidak ada biaya DP awal. 

Jadi mahasiswa cukup membayar per semester sampai selesai. Tidak ada lagi pembayaran lain, karena itu sudah diintegrasikan di UKT


Jika UKT yang ditetapkan pada mahasiswa tidak sesuai kemampuan ekonomi keluarga?
Umumnya mahasiswa bisa melakukan banding terhadap jumlah UKT yang ditetapkan (tergantung kebijakan Unviersitas), jika merasa UKT yang ditetapkan tidak sesuai dengan kondisi perekonomiannya ,  dengan mengajukan banding ke bagian kemahasiswaan di Universitas yang bersangkutan melalui BEM-KM

Biasanya banding UKT memerlukan validitas kemampuan ekonomi keluarga dengan menyerahkan berkas-berkas yang mendukung. Namun perlu diperhatikan, bahwa manipulasi data akademik serta kondisi sosial ekonomi demi mendapatkan bidikmisi atau UKT rendah bisa terjadi pembatalan kelulusannya sebagai mahasiswa universitas tersebut.


Bagaimana Perhitungan UKT ? Apakah semua Universitas memiliki penetapan UKT yang sama ?
Setiap Universitas memiliki ketentuan besaran UKT yang berbeda, tetapi memiliki prinsip yang sama yakni UKT dibagi menjadi 5 tingkatan pembayaran. 5 (rate pembayaran tertinggi) sampai dengan 1 (rate pembayaran terendah).
Berikut link mengenai penetapan UKT masing masing Universitas >> download






Saturday, 16 August 2014

Kisi - kisi SBMPTN 2015

<b:include name='next

bedanya PTN,PTK,PTS

1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Tidak berbeda dengan namanya perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Perguruan ini tersebar secara merata di setiap provinsi di seluruh Indonesia. Misalnya, di jogja ada Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di papua ada UNCEN dan UNIPA, di Surabaya ada ITS dan UNESA, di bandung ada UNPAD, IPB dan ITB. Karena berstatus PTN, maka dalam system kerjanya (kebijakannya) perguruan tinggi seperti ini masih ada sedikit campur tangan pemerintah (walau kurang begitu dominan). Adapula perguruan tinggi negeri yang bernuansa agamais seperti UIN (universitas islam negeri) sunan kalijaga di jogja dan UIN Syarif Hidayatullah di jakarta. Bidang ilmu yang diselenggarakan perguruan tingi negeri ini begitu luas. Tinggal anda sbagai mahasiswa yang memilihnya. PTN juga biasanya berdiri atas keputusan MenDik Nas.

2. Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
PTS adalah perguruan tinggi yang brada di bawah naungan instansi swasta, biasanya berupa yayasan. Yayasan ini dapat biasanya dimiliki oleh BUMN, TNI atau bahkan benar-benar milik pihak swasta. Saat ini perguruan ini tersebar secara merata di setiap kota di seluruh Indonesia. Jumlahnya bahkan jauh melebihi perguruan tingi negeri. Misalnya, di jogja ada Atmajaya, AMIKOM, AKAKOM, Mercubuana dan lain sebagainya. Karena berstatus PTS, maka dalam system kerjanya (kebijakannya) perguruan tinggi seperti ini benar dari pihak pemilik yayasan. Tidak berbeda dengan perguruan tinggi negeri, Bidang ilmu yang diselenggarakan perguruan tingi negeri ini begitu luas. Tinggal anda sebagai calon mahasiswa yang memilihnya. PTS berrdiri atas keputusan pemilik yayasan.

3. Perguruan Tinggi Kedinasan
Perguruan tinggi kedinasan adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen atau Lembaga non departemen (Badan) milik pemerintah atau negara. Tidak seperti PTN yang tersebar secara merata di setiap provinsi di seluruh Indonesia, jumlah PTK sangat terbatas (lebih sedikit dibanding PTN dan PTS). Karena berstatus PTK, maka dalam system kerjanya (kebijakannya) perguruan tinggi seperti sangat dipengaruhi oleh campur tangan pemerintah (sangat dominan). Bidang ilmu yang diselenggarakan perguruan tingi kedinasan ini sempit tergantung berada di bawah naungan lembaga apa perguruan tinggi kedinasan tersebut. Misalnya STTN –BATAN merupakan perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Bidang ilmu yang di selenggarakan PTK ini hanyalah di sekitar bidang nuklir yaitu Tekofisika Nuklir dan Teknokimia Nuklir.

Adapun Perguruan Tinggi Kedinasan ini dapat di bagi lagi menjadi 2 yaitu :

a. Perguruan Tinggi Kedinasan ikatan dinas
Perguruan Tinggi Kedinasan yang berikatan dinas adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen atau Lembaga non departemen (Badan) milik pemerintah atau Negara, dimana lulusan perguruan tinggi ini memiliki ikatan dinas yang berarti harus bekerja dan mengabdi pada lembaga yang menaungi perguruan tinggi ini dalam selang waktu tertentu (biasanya berstatus PNS). Karena, lulusannya akan menjadi abdi Negara, maka orang-orang yang sekolah / kuliah di tempat itu adalah orang-orang pilihan. Dimana proses seleksinya sangat ketat. Sebagai contoh dalam pengalaman penulis, yang pernah mengikuti seleksi calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) , seleksinya terbagi menjadi dua yaitu seleksi tingkat kabupaten dan seleksi tingkat provinsi. Seleksi itu meliputi seleksi administrasi, tes bakat skolastik, tes kesehatan 1 dan 2, kesemaptaan, akademik , dan penentuan akhir .
Adapun contoh PTK ikatan dinas seperti Akademi Angkatan Udara dibawah TNI AU, Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di bawah Badan Meteoroloi klimatologi dan geofisika, Institut pemerintahan dalam negeri IPDN di bawah departemen dalam negeri dan lain sebagainya.

b. Perguruan Tinggi Kedinasan non katan dinas
Perguruan Tinggi Kedinasan non ikatan dinas adalah perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen atau Lembaga non departemen (Badan) milik pemerintah atau Negara, dimana lulusan perguruan tinggi ini tidak memiliki ikatan dinas yang berarti bebas untuk memilih tempat diman ia akan bekerja kelak. Kita ambil contoh STTN BATAN, lulusan STTN -BATAN dapat memilih apakah ingin bekerja sebagai PNS di BATAN atau BAPETEN atau menjadi karyawan swasta di berbagai perusahaan yang bergerak atau berhubungan dengan iptek nuklir. Seperti pada PTK yang berikatan dinas, PTK non ikatan dinas pada umumnya berdiri atas keputusan presiden. STTN-BATAN sendiri berdiri atas keputusan prsiden dan diresmikan oleh MenRisTek Bpk. Hatta Radjasa pada ahun 2001 silam.
Adapun STTN dahulu pada tahun 80an bernama Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) dengan jenjang D3 dan berstatus ikatan dinas. Namun sejak tahun 2001 PATN berubah bentuk menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) di bawah BATAN dengan jenjang D4 atau setara S1 tetapi tidak berikatan dinas. Tetapi jangan khawatir, menurut info dari dosen lulusan STTN selalu mendapat kuota di BATAN. Tentunya lulusannya harus yang berkompeten.






PERBEDAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN PERGURUAN TINGGI KEDINASAN

Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua, yaitu : Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah baik di bawah Departemen Pendidikan Nasional maupun di bawah departemen lain milik pemerintah.

Contoh nama-nama perguruan tinggi negeri di Indonesia :

Universitas Airlangga / UNAIR – Surabaya / Jawa Timur

Universitas Brawijaya / UNBRAW / UNIBRAW – Malang

Universitas Cenderawasih / UNCEN – Jayapura

Universitas Diponegoro / UNDIP – Semarang

Universitas Gadjah Mada / UGM – Yogyakarta

IAIN Sunan Ampel – Surabaya

Institut Seni Indonesia (ISI) – Yogyakarta

Politeknik Manufaktur – Bandung

Politeknik Negeri Ambon – Ambon

Politeknik Negeri Bali – Bali

Politeknik Negeri Bandung – Bandung / Jawa Barat
Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau kelompook/yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta, pembiayaan pengelolaan pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.

Contoh nama-nama perguruan tinggi swasta di Indonesia :

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Surabaya

Universitas 45 Surabaya, Surabaya

IKIP PGRI Madiun, Madiun

Universitas Darul ‘Ulum, Jombang

Universitas Dr. Soetomo, Surabaya

Universitas Gajayana, Malang

Universitas Hang Tuah, Surabaya
Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan. Sebagai contoh, STAN merupakan PTK di bawah naungan Depertemen Keuangan, STIS berada di bawah naungan Badan Pusat Statistik, dan AMG berada di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. PTK memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan perguruan tinggi lain. Antara lain, biaya kuliah yang terjangkau, bahkan gratis dan fasilitas ikatan dinas. Berikut penjelasan tiap keunggulan tersebut:
Biaya kuliah yang terjangkau bahkan gratis.

PTK biasanya disubsidi oleh APBN melalui anggaran di tiap lembaga pemerintah yang menaunginya, sehingga biaya kuliahnya relatif lebih murah. Bahkan, sebagian PTK benar-benar disubsidi oleh APBN sepenuhnya, sehingga biaya kuliah yang ditanggung benar-benar gratis. Jika ada pendapat bahwa seluruh PTK itu gratis, pendapat itu salah. Yang benar adalah tidak semua PTK menggratiskan biaya pendidikannya.
Fasilitas ikatan dinas.

Ikatan dinas adalah fasilitas yang diberikan oleh beberapa PTK di mana lulusannya mendapat jaminan pekerjaan saat lulus, dan diangkat sebagai pegawai tetap di mana sebagian besar merupakan Pengawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan untuk sebagian PTK, terdapat fasilitas penggangkatan sebagai CPNS walaupun mahasiswa yang bersangkutan belum menyelesaikan pendidikannya. Sebagian PTK juga memberikan fasilitas gaji atau uang saku kepada mahasiswanya, baik yang telah diangkat sebagai CPNS ataupun belum. Jika ada pendapat bahwa semua PTK itu memiliki fasilitas ikatan dinas, pendapat itu salah. Namun, semua PTK memiliki akses jenjang karir sebagai pegawai di lembaga pemerintah yang membawahinya. Sehingga untuk sebagian PTK mewajibkan lulusannya mengikuti tes CPNS terlebih dahulu sebelum diangkat sebagai CPNS di lembaga pemerintah yang dimaksud.

Semi Militer

Semi militer adalah sistem pendidikan di beberapa PTK. Semi militer memiliki arti sebagai sistem pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip militer. Tentu saja prinsip militer yang diterapkan bukanlah militer murni, karena sebagian besar lulusan PTK ditujukan untuk pegawai di lingkungan sipil. Namun, untuk sebagian PTK yang berorientasi militer (contoh: Akmil, AAU, AAL), prinsip yang diterapkan murni militer, karena lulusannya akan berkecimpung di bidang tersebut.

Semi militer memiliki beberapa aspek, antara lain:
Seragam yang didisain khusus dengan atribut-atribut tertentu.
Kerapian (rambut, kerapian pakaian dan sepatu).
Senioritas yang tinggi.
Kegiatan fisik yang padat.
Kampus yang berasrama.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua PTK semi militer memiliki aspek-aspek di atas. Sebagian memiliki beberapa poin tertentu yang dihilangkan, ataupun ditambahankan. Sebagai contoh, STIS merupakan PTK semi militer, namum tidak terdapat aspek kegiatan fisik dan asrama; Bea Cukai STAN tidak terdapat aspek asrama; STSN memiliki seluruh aspek semi militer, dan lain sebagainya.

Tantangan PTK

Terdapat beberapa hal yang menjadikan tantangan untuk lulusan SMA, SMK, dan MA yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke PTK. Tantangan tersebut antara lain:
Sedikitnya informasi tentang PTK dan rendahnya pemahaman tentang sistem pendidikan PTK.
Jadwal pendaftaran ujian masuk PTK yang berbeda dengan PTN atau PTS.
Ujian masuk yang memiliki beberapa tahap dan materi yang berbeda dengan yang dipelajari di SMA, SMK, dan MA.
Banyaknya peserta yang mendaftar (banyak saingan).

Inilah dampak salah jurusan

Inilah dampak salah jurusan !



Sumber gambar : http://sites.psu.edu



Bagi kalian yang akan meneruskan pendidikan ke jenjang perkuliahan, tentu harus sudah mempersiapkan sejak dini jurusan apa yang akan diambil. Pemilihan jurusan sendiri biasanya dirasakan menjadi kendala bagi siswa siswi kelas 12 karena sebagian besar merasa belum mengetahui bakat minat yang sebenarnya, mayoritas pemilihan jurusan biasanya teriming-iming jurusan dan perguruan tinggi favorit. Sebagai himbauan awal, jangan sampai kalian merasa salah jurusan ketika kalian sudah mengikuti perkuliahan, banyak faktor penyebab salah jurusan, berikut linknya >>  xxxx    .  Salah memilih jurusan dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan di masa mendatang, apa saja dampak tersebut ?


1. Dampak secara Psikologis

Ketika seseorang diperintah untuk mempelajari,mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakat dan minat biasanya akan menjadi beban tersendiri. Begitu juga ketika mahasiswa dihadapkan pada suatu perkuliahan dimana perkuliahan tersebut tidak sesuai dengan bakat minat yang dimiliki namun karena salah pilih/pilihan orang tua, biasanya mahasiswa tersebut merasa setengah hati menjalani perkuliahan. Belajar menjadi kurang bersemangat dan terasa sulit karena sudah terbentuk blocking emosi. Rasa marah, sedih, kesal sudah memblokir efektivitas kerja otak menyebabkan terhambatnya pembentukan motivasi. Dampak   psikologis yang timbul adalah : menganggap perkuliahan itu merupakan beban sehingga merasa dirinya tertekan, daya kosentrasi dan daya juga  menurun. Terlebih jika mata kuliah yang diajar semakin sulit , yang menjadi akibat fatal adalah kuliah 4 tahun tapi tidak menyerap ilmunya bahkan bisa berhenti ditengah jalan



2. Dampak secara Akademis


Jika dilihat dari akademis, ternyata salah jurusan berdampak dengan pencapaian akademis yang kurang maksimal seperti mendapat nilai yang kurang sehingga harus mengulang mata kuliah sehingga rugi waktu dan uang. Dampak lain adalah sulit ketika mengikuti perkuliahan baik memahami apa yang sudah dijelaskan maupun menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh dosen serta kesulitan belajar sehingga kesulitan mengikuti perkuliahan dapat berdampak pada rendahnya pencapaian nilai/ indeks prestasi (IP).


3. Dampak secara relasional


Penurunan rasa percaya diri, itulah yang akan dirasakan oleh mahasiswa yang salah memilih jurusan. Dampaknya merasa rendah diri, merasa tidak dapat menguasai materi perkuliahan, memecahkan problematika yang diberikan, dapat mempengaruhi hasil nilai yang membuat mahasiswa bisa menjadi semakin down, tertekan, merasa minder dan merasa dirinya adalah manusia bodong sehingga yang terjadi adalah mahasiswa tersebut menarik diri dari pergaulan karena merasa kurang percaya diri, takut bergaul, menjaga jarak dengan orang lain, menjadi pendiam atau lebih suka menyendiri. Namun tidak selamanya salah jurusan membuat seseorang putus semangat di dalam perkuliahan, justu sekarang mahasiswa mengimbanginya dengan aktif bersosialisasi dan berorganisasi untuk mendapatkan soft skill, jadi walaupun secara akademik kurang, tapi soft skill menutupi kekurangan itu, dengan memperoleh soft skill yang tinggi, rasa percaya diri dalam mahasiswa akan tumbuh.

Terdapat dua pemikiran ketika seseorang merasa salah jurusan, yakni ikuti bus yang sudah terlanjur salah jurusan dengan menikmatinya / menyiasatinya ada juga yang segera turun dari bus tersebut ketika sadar salah jurusan, sebelum dirinya terjebak semakin jauh dan segera mencari bus jurusan lain. Kamu yang sekarang dan apa yang kamu lakukan sekarang akan mempengaruhi kamu di masa depan. 
Tidak masalah ketika kamu salah jurusan, kemudian pindah/bertahan, tapi berfikirlah dari sekarang, akankah kalian mengorbankan waktu? bukankah sebaiknya dalam waktu 4 tahun tersebut kamu mulai membentuk diri kamu dengan terus mengikuti minat atau bahkan melatih bakat ? Silakan pikirkan kembali, silakan berdiskusi dengan orangtua, dan bisa ikuti tips menghindari salah jurusan di >> sini

Monday, 4 August 2014

Moment di Kelas 12

SELAMAT MENJADI SISWA KELAS 12 


Cihuuuy sekarang sudah menyandang status kelas 12 nih, seneng sedih jadi satu. Seneng karena bakal jadi senior tingkat akhir dan bakalan lulus setelah menempuh pendidikan 3 taun. Sedih karena bentar lagi pisah ama temen-temen sekolah , sahabat, gebetan, guru favorit, dan mungkin sedih karena banyak waktu di kelas 12 yang bakal tersita buat fokus beberapa ujian ke depan. Ada Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Sekolah, Ujian Praktek, Ujian Nasional, Ujian Masuk Perguruan Tinggi (bagi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi) dan ujian ujian lainnya. Iya kan ? gitu ?

Nah, buat yang belom tau apa aja sih yang bakal dialamin para siswa kelas 12, mumpung masih pada seger seger jadi anak kelas 12 dan biar bisa bikin planning jangka panjang ( 1 tahun kedepan ) simak artikel dibawah ini.  Yang mau nostalgia kelas 12 bisa baca juga ~

1. Tugas EVERYWHERE
Cieeeeeeeee tugas ? masih jaman ? wih masih dong, di kelas 12 ini biasanya kita bakal dikasih tugas macem-macem. Uda biasa ? iya sih, tapi biasanya lebih intensif, lebih banyak daripada kelas 11 maupun kelas 10. Tujuan mutlaknya sih sebenarnya  biar kelas 12 ga banyak keluyuran alias hangout, udah waktunya tobat men. Tugas-tugas ini biar kalian lebih sibuk dirumah ngerjain PR, diskusi bareng temen, ya paling engga waktu luang kalian keisi buat ngerjain tugas, bukan buat males-malesan ato hangout-hangoutan. Uda bukan jamannya males. Kalo kelas 12 masih males ? ude mending lu cabut sekolah,jualan gorengan. 


Twitter

Artikel Populer

Blog Archive

Template Ini Di buat oleh Blog Informasi dan Berita Unik Terbaru ( Zain Fikri H ) yang didukung oleh Blogger