kesalahan yang paling banyak terjadi:
1. Tidak punya tujuan (goals) dalam hidup. Jurusan kuliah itu cuma sarana yang mengantarkan kita pada tujuan. tanpa tujuan yang jelas, kita tidak punya strategi yang jelas pula, akhirnya yang ada cuma kebingungan. padahal caranya tidak sulit kok, cukup gambarkan sosok diri kamu yang berbahagia 20 tahun kemudian, trus diskusikan dengan orang-orang yang bisa memberikan pencerahan dan menunjukkan jalannya buat kamu, atau mereka yang sudah mencapainya, niscaya kamu menemukan roadmap menuju tujuan kamu tersebut. jangan mulai dari pertanyaan:"masuk jurusan apa?", tapi mulailah dari akhir, dari ending yang kita idam-idamkan.
sun tzu dalam "the art of war" menjelaskan kalo tujuan kita tidak jelas (if the goals was unclear) maka kehancuran sudah merupakan kepastian. dan ini dibuktikan dalam perang vietnam, mulai dari prajurit USA terendah sampai jenderal William Westmoreland sebagai panglima tertinggi tidak tahu, kenapa amerika serikat harus berperang di Vietnam, dan tidak tahu pula apa tujuan dari peperangan tersebut, apakah memusnahkan negara vietnam utara? atau sekedar membantu viatnam selatan menahan serangan Vietnam utara? hilangnya tujuan mengakibatkan hilangnya ratusan ribu nyawa tentara amerika disana.
2. maju perang secara sembrono, tanpa perhitungan. tuhan tidak akan membebani seseorang melebihi kapasitasnya. kalo orang dengan nilai tryout 500-an tapi ingin masuk ke jurusan dengan nilai 800-an itu namanya sembrono, melampaui kapasitas dirinya. dan menentang kebijaksanaan tuhan, karena tuhan tidak mau menzolimi hambanya. makanya orang bijak mengatakan bahwa orang yang beruntung itu adalah mereka yang tahu kadar dirinya. sedangkan orang-orang yang sembrono, yang nilainya 500-an tapi nekat milih jurusan dengan nilai 700-an dikatakan sebagai tak tau diri, tidak mau bersahabat dengan dirinya, tidak mau berdamai dengan dirinya, tidak mau menerima dirinya sendiri apa-adanya, dan yang paling parah tidak mengenal dirinya sendiri.
sun tzu dalam the art of war mengatakan supaya kita hanya mau menerjunkan diri dalam peperangan yang niscaya akan kita menangkan, dan mau menghindari pertempuran yang menurut perhitungan kita akan membawa kita pada kekalahan.
Baron Manfred Von Richtofen, seorang ace (jagoan) penerbang Jerman yang sudah menjatuhkan 80 pesawat tempur sekutu dan menjadi penerbang yang paling banyak menembak jatuh pesawat musuh dalam perang dunia I, mengatakan :"saya hanya mau menyerang pesawat yang menurut saya bakal berhasil saya kalahkan, dan saya menghindari menyerang musuh yang tampaknya lebih kuat."
menurut sun tzu, peperangan itu bukan soal heroisme, patriotisme dan gengsi, tapi soal kelangsungan negara. sama dengan peserta SNMPTN, ujian ini bukan tentang gengsi dan heroisme, ini tentang kelangsungan goals di masa depan kamu.
misal: nilai TO cuma 500-an, tapi pengen masuk akuntansi UI, tentu saja nggak nyambung dengan jurusan akuntansi UI yang nilainya mencapai 909. trus goalsnya apa? "punya ijazah akuntansi UI". bagaimana cara menyiasatinya? ya pake jalan memutar.
jalan I. masuk Poltekpos dulu, jurusan akuntansi poltekpos "menghadiahi" alumninya dengan beragam sertifikasi, yang DIII dapet brevet pajak A & B, dll yang DIV dapet Brevet Pajak A & B, SAP, IFSS, dll. setelah "ngumpulin" sertifikasi di poltekpos, kamu ngelanjutin ke program extension akuntansi UI, dapet deh ijazah sarjana akuntansi UI plus brevet pajak, SAP, dll. dimana alumni Akuntansi UI yang masuk lewat SNMPTN nggak dapet sertifikasi tersebut(kalo mereka mau dapet, kursusnya bisa puluhan juta untuk brevet pajak dan SAP)
jalan II. ternyata nggak boleh kuliah di bandung, ya sudah, masuk PNJ aja, ntar lulus DIII lanjut ke extension UI, dapet deh ijazah UI
jalan III. nggak punya duit, kuliah aja di PPA BCA, S1 akuntansi dalam waktu 30 bulan, selama kuliah dapet uang saku Rp1,9jt/bulan, langsung ditawarin kerja di BCA setelah lulus. kan enak, nggak perlu keluar duit. trus bisa lanjut ke extension UI.
jalan I, II, dan III ujungnya kan sama, dapet ijazah UI.
makanya jangan sembrono.....
3. tidak melihat SNMPTN sebagai Kompetisi tapi seperti undian atau judi. lihat data ini:
kesehatan masyarakat UI (daya tampung; 30 orang, peminat ujian tulis 2011: 1838 orang), teknik industri UI (daya tampung: 40 orang, Peminat Ujian tulis 2011: 783 orang). kesannya masuk teknik industri UI lebih mudah daripada masuk kesehatan masyarakat UI kalo membandingkan rasio peminat dengan daya tampung. padahal nilai masuk teknik industri lebih dari 750-775, dan nilai masuk kesehatan masyarakat UI cuma 650-675. orang bodoh membandingkan jumlah peminat dengan daya tampung, padahal tidak ada hubungannya dengan sulit/mudahnya masuk jurusan tsb. SNMPTN harus diibaratkan seperti liga sepakbola, hanya 4 tim teratas liga utama inggris yang masuk liga champion, jadi peluang orang yang nilai TO-nya 600 untuk masuk teknik industri UI sama dengan peluang stoke city masuk liga champion, peluangnya nol. bukan 40/738!!! jadi jangan sekali-kali pakai ilmu peluang di SNMPTN. ini bukan judi, bukan orang merem trus ngambil nomer.
Saturday, 19 May 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Jadilah orang yang memberikan komentar yang baik untuk semuanya!