Monday, 29 September 2014

Tips Lolos SNMPTN (2)

Ya, langsung saja bahas tips berikutnya , jika belum pernah membaca tips lolos SNMPTN 2014 sebelumnya, bisa dilihat >> disini

4. Pahami secara detail Aturan SNMPTN
Ini penting banget guys, karena ada beberapa aturan yang tidak boleh disepelekan. Misal salah satu Universitas yang kita pilih 'harus' berada di provinsi yang sama dengan asal sekolah kita. Ada juga syarat di jurusan jurusan tertentu seperti Teknik,Kimia,Kedokteran,dll mengenai syarat buta warna bahkan syarat syarat fisik lainnya.
Ada juga aturan SNMPTN khusus Universitas yang kamu pilih, misal diwajibkan mengisi formulir tertentu di website resmi Universitas yang bersangkutan. Kemudian ada juga khusus untuk bidang Olahraga dan Kesenian harus membuat karya tertentu sebagai syarat pendaftaran SNMPTN. Dan aturan mengenai pemilihan jurusan kuliah harus relevan dengan jurusan di SMA/SMK. Pahami betul aturan mainnya, agar tidak merugikan diri sendiri nantinya.

5. Mulai kumpulkan piagam kejuaraan dan prestasi Lainnya
Entah seberapa besar pengaruh yang diberikan dari piagam kejuaraan, tapi mulai sekarang yang merasa memiliki piagam kejuaraan/prestasi kumpulkan berkas berkas tersebut, syukur syukur sudah di scan jauh jauh hari, untuk nantinya di upload saat kita melakukan pendaftaran sendiri di situs SNMPTN. 

6.  Memilih dan memilah jurusan dari sekarang
Mulai memilih jurusan yang sekiranya merupakan perpaduan antara bakat minat serta kemampuan dan tentunya berdasarkan nilai rapor dan prestasi yang dimiliki. Ingat, belum tentu grafik rapor yang terus meningkat menjamin kamu bisa lolos SNMPTN, diusahakan untuk memiliki nilai yang stabil. Jangan lupa untuk selalu sharing informasi dengan guru BK, orang tua, senior dan bisa juga kalian ikuti Bedah Kampus untuk mengetahui informasi jurusan di Universitas

7.  Perhatikan urutan Pemilihan Jurusan
Biasanya disediakan tiga pilihan jurusan saat SNMPTN. Nah, urutan jurusan itu dianggap sebagai prioritas, ibaratnya seperti ini
1. Jurusan yang sangat diinginkan
2. Jurusan yang diinginkan
3. Jurusan yang menarik
Umumnya mereka yang diterima di SNMPTN diterima di jurusan pertama. Oleh karena itu jangan sampai salah menempatkan posisi jurusan saat mendaftar SNMPTN

8. Berdoa, berusaha, meminta doa restu sanak saudara dan jangan lupa sedekah
Ya, inilah hal-hal penting yang harus mengimbangi semuanya. Bersedekahlah untuk memudahkan kamu di segala urusan, berdoa-lah agar semua dapat terwujud, berusaha tentunya, jika masih semester 5 masih ada kesempatan untuk membuat prestasi nilai rapor menjadi baik/stabil jika tidak maka persiapkan usaha lain, yakni belajar untuk ujian tulisnya. Yang terakhir adalah meminta doa restu sanak saudara, semakin banyak yang mendoakan kita semakin kuat doa itu untuk bisa sampai pada Tuhan. Optimis ya !

Saturday, 27 September 2014

Ini dia 10 PTN dengan Pendaftar Terbanyak se-Indonesia

Untuk siswa yang sedang "galau" jurusan, berikut disajikan data peminat SNMPTN 2014 dengan tema "10 PTN dengan pendaftar terbanyak" semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan jurusan yang akan diambil di SNMPTN 2015


Berikut daftar 10 PTN dengan pendaftar terbanyak pada SNMPTN 2014:
1. Universitas Padjadjaran (Unpad) 72.272 pendaftar.
2. Universitas Gadjah Mada (UGM) 62.875 pendaftar.
3. Universitas Sumatera Utara (USU) 60.308 pendaftar.
4. Universitas Diponegoro (Undip) 57.527 pendaftar.
5. Universitas Brawijaya (UB) 56.900 pendaftar.
6. Universitas Negeri Semarang (Unnes) 51.116 pendaftar.
7. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 49.197 pendaftar.
8. Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) 48.891 pendaftar.
9. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 46.997 pendaftar.
10. Universitas Negeri Malang (UNM) 43.116 pendaftar
.

Gambar 



Sumber : Kemdikbud RI 

Thursday, 25 September 2014

Tips Lolos SNMPTN (1)

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, dalam SNMPTN penilaiannya kurang jelas dibanding dengan SBMPTN. Fenomena yang ada telah membuktikan bahwa penilaian tidak hanya berdasarkan apa yang telah kita raih (rapor&prestasi) melainkan posisi kita ditentukan oleh pesaing lainnya. Semisal anak olimpiade/selalu juara di sekolahnya belum tentu bisa lolos SNMPTN, sedangkan banyak siswa yang notabe-nya biasa-biasa saja justru mampu tembus lolos SNMPTN. Disinilah letak strategi dan rezeki. Mereka yang bisa lolos SNMPTN tentu mampu membaca situasi lingkungan lawan dan sadar diri terhadap kemampuan, yap mereka memiliki strategi sendiri. Nah, rezeki itu merupakan bagian dari perpaduan usaha kita melakukan strategi untuk menang serta restu dari Tuhan.  Lalu apa saja strategi agar bisa lolos SNMPTN ? Silakan disimak ya 


1. Tentukan Keputusanmu
Keputusan yang gimana nih? keputusan untuk yang penting lolos SNMPTN atau yang penting diterima di jurusan dan univ yang diidamkan. Karena keputusan inilah yang nantinya akan mempengaruhi pemikiran pemikiran kamu dalam memilih jurusan saat daftar SNMPTN. Jika yang penting lolos SNMPTN maka kalian bisa memilih jurusan yang sekiranya sepi peminat, namun jika pilihan kamu adalah 'yang penting di terima di jurusan dan univ yang memang kamu minati' maka kamu bisa memilih jurusan tersebut tanpa ragu, tapi pilihan ini cukup beresiko, artinya kamu harus mempersiapkan strategi menerima kegagalan SNMPTN dengan menyiapkan persiapan untuk ujian tulisnya (SBMPTN maupun UM). 

2. Kenali Bakat Minatmu
Inilah topik yang selalu hangat dikalangan para calon mahasiswa. Ya menjelang pendaftaran SNMPTN tak jarang siswa yang merasa "galau jurusan". Entah karena belum kunjung mendapat ilham tentang minat bakat diri sendiri, atau ingin ke jurusan tertentu tapi kondisi/bakat tidak memungkinkan, bahkan ada juga yang galau jurusan karena ingin ikutan teman-teman/pacar, bertentangan dengan kemauan orang tua, hasutan orang lain, gengsi, dll.
Inilah saatnya mencoba mengenali bakat minat. Bagaimana mengenalinya? Jika kamu mengerjakan suatu bidang tertentu, kamu tidak merasa terbebani, bahkan dirasa sebagai sesuatu yang menantang dan apapun akan kamu korbankan untuk mengerjakan bidang tersebut.
Misal ada anak memiliki bakat minat di bidang hitung-hitungan. Dia unggul dalam menghitung cepat, dan selalu antusias dan merasa tertantang jika menjawab soal matematika yang banyak dan rumit. Waktu, tenaga, uang dan pikiran banyak dikorbankan demi mendalami matematika/soal hitung-hitungan. 
Sebelum terlambat, cobalah introspeksi diri sendiri, sebenarnya bakat dan minat apa yang kamu punya, kemudian diskusikanlah dengan orang tua

3. Sadar diri dan Jangan terpengaruh
Belajar dari pengalaman tahun ke tahun, siswa kelas 12 ketika ditanya mengenai jurusan dan universitas masa depan pra-pendaftaran selalu ditemukan jawaban yang sangat WOW atau bisa dibilang cita cita mereka mayoritas cukup tinggi. Entah karena sudah mantap, atau karena gengsi, atau karena siswa hanya mengenal jurusan dan universitas tersebut, atau karena memang sudah menemukan potensinya dan yakin betul. Tidak salah memang, sangat tidak salah.
Tapi kemudian ketika dalam rentang waktu pendaftaran SNMPTN, sebagian mahasiswa kembali dilanda "kegalauan" ketika mendengar isu isu horor yang membuat mental down bahwa jurusan atau universitas pilihannya terlalu tinggi/ banyak pesaing atau susah atau yang lain. Nah disinilah siswa yang merasa kecil hati dengan nilainya mulai menurunkan cita-citanya, tidak seperti awal. Alasannya? karena ingin diterima di SNMPTN, maka ia membuka pikiran sadar diri dan mencari jurusan yang sekiranya mampu ditembus dengan nilai dan prestasi yang dimilikinya.
Ada juga yang masih bersih kukuh, dan pada akhirnya diterima dan tidak diterima. Nah, yang dulu memiliki cita-cita tinggi saat di SNMPTN tapi tidak diterima pada akhirnya juga banyak yang menurunkan grade cita-cita jurusan/universitasnya. Semua itu terbentuk karena pengaruh dari lingkungan sekitar, oleh karena itu, buatlah suatu pendirian sebelum salah mengambil keputusan

.... Bersambung ke Tips Lolos SNMPTN bag.(2)

Saturday, 20 September 2014

Soal SIMAK UI

Download soal SIMAK UI Lengkap
2009-2015
(Reguler)





SIMAK UI 2009

SIMAK UI 2010


SIMAK UI 2011


SIMAK UI 2012


SIMAK UI 2013


SIMAK UI 2014


SIMAK UI 2015

Sumber: simak.ui.ac.id

Monday, 15 September 2014

Apa itu Passing Grade

Hmmm kenapa passing grade kedokteran selalu tinggi, tapi kenapa passing grade yang saya baca berbeda beda menurut setiap sumbernya, lalu mana yang valid ? 




Fenomena begini sudah lumrah ditemui dikalangan para siswa yang sedang mempersiapkan jenjang berikutnya ke Perguruan Tinggi. Passing Grade merupakan momok yang tak kalah diperbincangkan karena merupakan momok nenek moyang alias turun menurun. Yap, tak jarang banyak siswa yang salah mengartikan Passing Grade itu sendiri.

Umumnya, bagi para siswa yang awam, awalnya mereka mengira Passing Grade merupakan batas atau tolak ukur mencapai titik aman atau titik lolos. Passing Grade yang mereka temui sumbernya banyak dari lembaga lembaga Bimbingan Belajar, tidak heran jika ditemui ketidaksamaan jumlah prosentase Passing Grade.

Misal dari Bimbel A tertulis bahwa Passing Grade Kedokteran UI adalah 74 % sedangkan dari Bimbel B disebutkan bahwa Passing Grade Kedokteran UI hanya 59% kemudian karena gusar dua data tersebut berbeda, maka kemudian mencoba mencari informasi di Google dan ternyata Passing Grade Kedokteran UI berbeda lagi, yakni sekitar 68%. Nah, disinilah siswa mulai bertanya tanya, kenapa Passing Grade disajikan berbeda beda. Mana yang konkret ? Karena siswa takut salah informasi, bisa bisa passing grade yang selama ini diyakini salah, bisa mempengaruhi kelulusan.

Jika kamu adalah seorang siswa yang berpikiran sama seperti kasus di atas, bahwa Passing Grade merupakan tolak ukur lolos atau tidaknya siswa untuk mengikuti seleksi Perguruan Tinggi, maka ubahlah pemikiran tadi.

Passing Grade bukanlah tolak ukur lolos atau tidaknya siswa di dunia nyata.
Gunakan ilustrasi saja : (siswa yang mengikuti SBMPTN)
Misal Passing Grade Kedokteran UI yang diyakini adalah 68%
Siswa berjuang untuk mencapai point nilai Passing Grade 68% dengan mengerjakan sejumlah jawaban benar hingga tercapai point 68%
Siswa yang mendaftar di Kedokteran UI sejumlah 3420 orang, sedangkan kuota yang disediakan hanya 130  kursi (misal)
Setelah SBMPTN dikoreksi dan keluar hasil/point masing masing siswa yang mendaftar di Kedokteran UI, ternyata sebanyak 768 siswa telah mencapai hasil/point 68% ke atas.
Lantas ? apakah 768 siswa ini dianggap lolos SBMPTN ? sedangkan kursi yang disediakan hanya 130 ?
Jelas tidak.

Nah, jika seandainya dari 3420 orang ini tidak ada yang mencapai point 68% apakah kursi Kedokteran UI akan kosong ? Tentu tidak.

Sebenarnya sistem dari seleksi Perguruan Tinggi adalah menyeleksi seluruh siswa yang mendaftar, lalu mencari yang terbaik. Maka jika dikaitkan dengan kasus diatas, Perguruan Tinggi hanya akan mencari 130 anak terbaik dari 3420 orang. Ya, yang terbaik, yang memiliki point terbanyak.

Ibaratnya adalah ranking dalam suatu kelas, biasanya ditetapkan 10 besar. Adakah tolak ukur untuk bisa masuk 10 besar ? tidak ada kan? Semua tergantung dari nilai individu dalam setiap kelas. Hanya 10 siswa yang memiliki nilai tertinggi lah yang bisa disebut 10 besar. Sama seperti Seleksi Perguruan Tinggi

Jadi, posisi kamu pun ditentukan oleh lawan lawan kamu. Jika point kamu banyak dan lawan lawan kamu memiliki point jauh dibawah kamu, maka otomatis kamu akan unggul. Begitu pula jika point kamu banyak tetapi lawan kamu banyak yang memiliki point jauh lebih tinggi daripada kamu, maka kamu akan tersisih.

Begitulah kiranya, Passing Grade bukan tolak ukur. Seleksi Perguruan Tinggi adalah me-ranking para siswa yang memiliki point tertinggi dibanding pesaingnya

Lalu darimana Passing Grade berasal ? Passing Grade umumnya dibuat dari Bimbingan Belajar(Bimbel) untuk memacu siswanya mencapai nilai nilai tertentu agar terpacu untuk mencapai bahkan melampaui standar yang diberikan oleh Bimbel. Biasanya Passing Grade ini muncul untuk tolak ukur hasil Try Out.


Nah yang terakhir, tidak usah dibuat pusing tentang kevalidan atau keberadaan Passing Grade. Tidak perlu mengejar target angka pada tabel Passing Grade Bimbel, yang perlu dilakukan adalah persiapkan dari sekarang. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mengikuti Seleksi Perguruan Tinggi, tidak hanya mempersiapkan UN. Berusahalah sebaik mungkin dan percayalah bahwa kerja keras tidak akan pernah menghianati, jika menghianati, usahamu belum keras.

Ingin lihat daftar passing grade untuk referensi  

Mari download filenya di

bit.ly/passinggradesaintek
bit.ly/passinggradesoshum
FYI daftar passing grade ini bukan resmi dari PTN namun dari referensi bimbel :D 

Kisi - Kisi UN 2015



Berikut merupakan kisi kisi UN untuk bisa dipelajari guna mempersiapkan Ujian Nasional yang biasanya diadakan bulan April mendatang

Kisi kisi 2013 ini berlaku untuk tahun 2013,2014 dan kemungkinan akan digunakan kembali di tahun 2015 dengan tingkat kesulitan yang akan dinaikan beberapa persen.


Pernyataan itu seperti yang ditulis di Kompas tahun lalu: “Ketua BSNP Aman Wirartakusumah mengatakan bahwa kisi-kisi UN 2013 ini diproyeksikan akan terus digunakan hingga tiga tahun ke depan. Pasalnya, dari tahun ke tahun tidak terdapat banyak perubahan dalam kisi-kisi UN sehingga dipandang lebih efektif jika kisi-kisi yang baru ini tidak hanya dipakai untuk tahun depan. Ada memang, tapi hanya sedikit sekali. Untuk itu, kami rencanakan kisi-kisi ini berlaku untuk tiga tahun ke depan karena perubahan yang tidak banyak,” kata Aman kepada Kompas.com, Jumat (23/11/2012).”


Daftar kisi kisi :
3. Kisi - Kisi UN SMK 2012/2013

Sumber file : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Sumber gambar : http://qsf5.com/

Sunday, 14 September 2014

Rata rata nilai rapor 85, bisakah lolos SNMPTN?



Jika nilai rata rata rapor di atas 85 per semester,tidak punya piagam, bagaimana peluangnya untuk SNMPTN ?

Pernahkan kalian wahai mahasiswa calon pendaftar SNMPTN bertanya tanya hal seperti itu ?

Atau mungkin ada pertanyaan lain semisal : Nilai saya naik turun tapi saya punya piagam OSN bagaimana peluang diterima di SNMPTN ? Jika KKM tinggi peluang masuk SNMPTN bagaimana? Jika saya ingin masuk ke jurusan fisika tapi nilai fisika saya tidak stabil apakah masih berpeluang? Jika nilai rata-rata rapor saya selalu naik dari angka 84 apakah saya bisa diterima di jurusan Farmasi UI ?

Mulai sekarang berhentilah mencari kepastian peluang SNMPTN guys. Lihat realita penilaian SNMPTN dulu.  Sebenarnya tidak ada parameter “pasti” mengenai SNMPTN, jika dibandingkan dengan SBMPTN maka SNMPTN lebih sulit di prediksi atau dikendalikan peluangnya. Ditambah lagi dengan variabel penilaian yang kiranya masih belum diketahui secara pasti oleh masyarakat umum.

Penilaian SNMPTN sendiri sebenarnya memilih siswa terbaik dari siswa yang mendaftar dari jurusan tersebut. Jadi jangan besar kepala dulu ketika kalian memiliki piagam OSN dan nilai rapor kalian selalu naik, karena nasib kalian juga tergantung pada mereka yang mendaftar pada jurusan yang kalian pilih. Misal Ani memiliki piagam OSN, nilai rapor selalu naik, memilih jurusan favorit di Universias Favorit, namun siapa sangka, Ani yang dikenal anak pintar yang selalu masuk 3 besar kalah dengan Susi yang merupakan murid biasa yang tidak memiliki piagam OSN.

Lalu apa penyebabnya? Ani kurang beruntung karena kurang tepat memprediksi lawan. Mari kita gunakan logika. Berapa jumlah siswa di Indonesia? Jika Ani pintar di sekolahnya , apa sudah pasti  ketika disandingkan dengan siswa pintar lainnya ia masih menjadi siswa pintar ter-atas?

Nah, coba pikirkan lagi, mereka yang mencoba mendaftar di jurusan Favorit terlebih di Universitas Favorit? Mayoritas mereka adalah siswa yang sekiranya merasa dirinya mampu untuk tembus lewat SNMPTN berbekal dengan nilai dan prestasi yang mereka miliki, walaupun tak sedikit mereka memilih jurusan favorit atau Univ Favorit karena modal nekat dan gengsi.

Oke, jadi jangan mempertanyakan kemungkinan atau seberapa besar peluang saya bisa lolos, kira kira bisa tidak diterima di Jurusan Farmasi UI,dll. Ketika nanti ada orang yang menjawabnya, biasanya kalian akan tersugesti dengan jawaban tersebut, yang menyebabkan dua kemungkinan. Misal menjawab pasti lolos, dan suatu ketika pengumuman kalian tidak lolos pastilah kalian akan menyesal dan kecewa berat. Dan misal orang lain menjawab, “wih, berani amat kalian ke jurusan itu, sainganmu pasti berat atau ga mungkin kalian bisa diterima dengan nilai naik turun seperti itu” ini akan membuat kalian merasa panik dan tersugesti, mencoba memilih jurusan lain yang notabenya “seadanya, yang penting masuk” , padahal belum tentu nilai naik turun itu tidak diterima.
Melihat realita yang ada, sudah banyak kejadian siswa yang memiliki cap siswa pintar tidak diterima jalur SNMPTN karena pilihannya terlalu tinggi yang otomatis pesaingnya “sangar”. Memiliki banyak piagam-pun belum tentu bisa diterima di SNMPTN jika tidak pintar menebak atau memprediksi siapa lawannya. Toh sudah banyak kasus juga siswa yang dirasa biasa biasa saja bisa lolos SNMPTN. Nilai rapor naik turun juga bisa ada yang diterima. Bahkan siswa yang memiliki nilai Fisika yang kurang maksimal dan naik turun bisa diterima di Jurusan Fisika saat kuliah.

Terus bagaimana? Harus memilih jurusan yang standar? Yang sedikit peminatnya? Weits, itu tergantung pilihan hidup kalian. Kalian mau “yang penting diterima” atau kalian akan kejar terus keingingan kalian. Peminat sedikit juga jangan diremehkan, jika mayoritas siswa pintar mulai berubah pikiran dan memiliki mindset “yang penting diterima” maka mereka akan berbondong bondong mencari jurusan sedikit peminat bagaimana? Ya, the power of “siapa lawanmu”

Nah, bagi mereka pengejar impian, mereka akan tetap mencoba mendaftar pada jurusan yang ia anggap baik untuk mereka/cocok/diminati. Jikapun ditolak, mereka akan sekuat tenaga membalas dendamnya di SBMPTN, karena SBMPTN bisa dipersiapkan dan bisa lebih “ditebak” peluangnya. Dan yang terakhir, SNMPTN faktor penentunya bukan hanya rapor, piagam, namun juga ada nilai indeks sekolah, prestasi alumni di PTN yang bersangkutan, dll.


So, buat kalian yang masih galau, silakan konsultasi ke orang tua atau guru BK, siapa tau mereka memberi solusi,dan jangan banyak bertanya tentang PELUANG SNMPTN, lebih baik fokus untuk mempertahankan nilai dan prestasi dan banyak mencari referensi mengenai jurusan yang diinginkan, serta persiapkan kemungkinan terburuknya,  jangan lupa baca juga >> apa saja yang dinilai di dalam SNMPTN

Perbedaan SNMPTN vs SBMPTN


Buat kalian siswa SMA, wajib hukumnya ngerti dan paham tentang 2 istilah penting ini terutama yang sudah duduk di singgasana kelas 12, apalagi yang nantinya berniat untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Kalau SNMPTN dan SBMPTN aja gabisa bedain, gimana bisa atur strategi ke depannya?

Nah, kalau belum ada gambaran jelas buat masuk PTN gimana? Ya paling engga kan ga kudet kudet amat broh ketika nanti banyak orang di lingkungan sekitar atau di media sosial bicara masalah SNMPTN dan SBMPTN

Buat angkatan 2015 yang sudah tau bedanya SNMPTN dan SBMPTN dari awal kelas 12 selamat!! Artinya kalian mengikuti perkembangan sebelumnya / ga kudet, karena istilah ini sudah muncul sejak tahun 2013. Nah, buat yang belum ngerti  mari dijabarkan perbedaan SNMPTN dan SBMPTN



SNMPTN
Merupakan kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.  Seleksi yang bagaimana? Jadi di dalam SNMPTN, mekanisme seleksi calon mahasiswa PTN berdasarkan dari nilai rapor, nilai UN, prestasi  siswa selama SMA. Sesimpel itukah? Tidak juga,variabel penilaian SNMPTN sendiri juga kurang diketahui khalayak umum ( seperti indeks sekolah, prestasi alumni,dan lainnya bisa dibaca di >> sini ) Tapi inti dari semua penilaian SNMPTN adalah, seleksi ini menggunakan komponen apa yang sudah kita raih selama duduk di bangku SMA, tanpa test. Dulu sebelum tahun 2013 jalur ini dikenal sebagai SNMPTN Undangan.

Nah buat kalian yang masih fresh alias baru baru duduk di bangku SMA, persiapkan sejak dini, pertahankan prestasi dan buat rekam jejak prestasi yang terbaik agar saat mengikuti SNMPTN, kesempatan kalian untuk lolos memiliki presentase yang cukup besar.  Gunakan kesempatan emas ini dengan sebaik mungkin. Kenapa SNMPTN disebut kesempatan emas ? karena seleksinya tanpa test lagi, hanya menggunakan rekam jejak prestasi selama SMA, pendaftarannya gratis dan tentunya penginputan nilai dibantu guru serta kuota bangku kuliah yang di sediakan SNMPTN lebih banyak.

Yap, SNMPTN menyediakan kuota 50% dari kapasitas bangku kuliah yang disediakan. Jadi 50% calon mahasiswa diambil melalui seleksi SNMPTN ini. Ingat, angka 50% ini bukan setengah dari yang mendaftar, namun “setengah dari kursi yang disediakan PTN”. Jadi berapa kursi yang disediakan PTN? Umumnya perjurusan kurang lebih 50-200 kursi. Nah, 50% dari kursi yang disediakan akan diberikan pada mereka yang lolos jalur SNMPTN, sisanya akan diberikan pada mereka yang lolos di jalur lain seperti SBMPTN atau UM.
Jika ingin mendalami pengetahuan tentang SNMPTN untuk persiapan dan strategi di masa depan, bisa lihat di beberapa artikel berikut >> disini



SBMPTN
Singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Walaupun hanya memiliki perbedaan 1 huruf dari SNMPTN, tetapi memiliki perbedaan yang jauh dibanding dengan SNMPTN. SBMPTN ini sendiri merupakan seleksi masuk PTN yang umum, yakni menggunakan nilai ujian tertulis yang diselenggarakan serentak oleh semua PTN. Jadi variabel nilai semasa SMA tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan adalah nilai dari hasil ujian tulis masuk PTN yang kalian bisa raih.

SBMPTN sendiri dianggap lebih fair oleh sebagian banyak siswa karena kompetisi masuk berdasarkan kemampuan yang dimiliki di hari itu yang dapat dipersiapkan sebelumnya. Sebenarnya sama fair-nya dengan SNMPTN, namun di dalam SNMPTN, sulit untuk mendapatkan prediksi mengenai lawan dan target yang harus dicapai untuk mengalahkan lawan.

Sedangkan di SBMPTN, kalian bisa mempersiapkan jauh hari untuk mengikuti testnya, kalian bisa memprediksi target untuk mengalahkan lawan melalui jumlah soal yang harus di jawab dengan benar. Dan dalam SBMPTN penilainnya jelas, yakni berdasarkan point yang didapat setelah mengerjakan soal.

Oh iya, perlu diketahui, SBMPTN memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi daripada UN. Bisa digambarkan bahwa UN adalah Pulau Jawa, SBMPTN adalah negara Indonesia. Jadi materi UN merupakan bagian kecil dari SBMPTN. Di SBMPTN juga dikenal sistem pengumpulan point, dari jawaban benar mendapat 4 point, jawaban salah dikurang 1 point dan kosong tidak mendapatkan point. 

Buat yang udah pesimis sama kemungkinan nilai SNMPTN atau buat kalian yang pantang menyerah   ( mencari alternatif selain  SNMPTN ), ada baiknya belajar sejak kelas 12, bahkan bisa lebih dini karena materi SBMPTN lebih susah dibanding UN. Apalagi jika masih semester 5, masih banyak waktu, sebelum waktumu banyak digunakan dan disibukan dengan kegiatan persiapan Uijan Nasional. Percayalah, dari 5 tahun terakhir, siswa belajar SBMPTN jauh lebih hari hasilnya lebih baik ketimbang mereka yang belajar spontan H-1 bulan SBMPTN.

Sekali lagi semua tergantung nasib. Tapi perlu kalian ingat bahwa nasib tidak semata terbentuk karena kehendak Tuhan, tapi nasib itu juga terbentuk karena usaha kalian, ya usaha dan doa , setelah itu Tuhan yang akan memutuskan yang terbaik. Semangat untuk kelas 12, jangan bersantai-santai untuk masa depan.

Ini dia tabel garis besar berbedaan SNMPTN vs SBMPTN



Jika ingin mendalami pengetahuan tentang SNMPTN untuk persiapan dan strategi di masa depan, bisa lihat di beberapa artikel berikut >> disini 

Twitter

Artikel Populer

Blog Archive

Template Ini Di buat oleh Blog Informasi dan Berita Unik Terbaru ( Zain Fikri H ) yang didukung oleh Blogger