Inilah alasan kalian harus mempersiapkan perang untuk mencari universitas impian dan favorit
Kemana kamu akan meneruskan perjalanan setelah mengakhiri masa SMA kamu? Mayoritas dari sekian banyak lulusan SMA/SMK menginginkan ingin melanjutkan ke jenjang studi yang lebih tinggi yakni S1/D3, sebagian kecil lagi lebih memilih langsung mencari kerja. Banyak sekali faktor mengapa mayoritas lebih memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, misalnya sekarang ini banyak sekali perusahaan mensyaratkan calon karyawannya sudah tamat minimal S1/D3 sehingga mau tidak mau harus melanjutkan studi terlebih dahulu, ada juga karena keinginan terus belajar, ada yang karena tuntutan orang tua, bahkan juga untuk gengsi kepada calon mertua. Ya, semua orang punya mimpi. Seperti semua yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Pastilah mereka mempunyai masing-masing mimpi untuk masuk ke perguruan tinggi tertentu yang sudah mereka idamkan, baik itu karena nama perguruan tinggi, potensi perguruan tinggi maupun karena pilihan orangtua.
Tapi taukah kalian? Wahai anak murid yang sekarang masih duduk di kelas 12 bahkan kelas 11 atau kelas 10 ? Untuk dapat masuk perguruan tinggi,khususnya kedinasan atau PTN favorit ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan jika kalian tidak mempunyai persiapan khusus. Akan ada masa kamu sadar bahwa persaingan ke jenjang yang semakin tinggi ternyata semakin sulit. Seleksi masuk perguruan tinggipun tidak bisa diremehkan, akan lebih sulit ketimbang dulu, seleksi masuk SD,seleksi masuk SMP dan SMA. Mengapa? Karena saingan kamu kini tidak hanya teman dekat kamu, tidak hanya teman SMA kamu, tidak hanya teman yang ada dikotamu, tetapi sainganmu bermunculan dari sabang sampai merauke. Karena umumnya perguruan tinggi tidak sebanyak jumlah SMA,SMP,dan SD.
Dulu Ujian Nasional diharapkan bisa meluluskan siswa sebanyak-banyaknya.
Namun, untuk Perguruan Tinggi, diharapkan bisa menyaring siswa-siswa “terbaik” dari yang terbaik,nah.
Bisa dilihat kan dari dua statement di atas, artinya persiapan untuk bersaing memperebutkan Perguruan Tinggi impian harus lebih matang. Dunia akan lebih terasa keras bro, jika kamu tidak bekerja keras dari sekarang. Faktanya memang sebelum H-3 bulan, mayoritas siswa masih menyepelekan persiapan ujian masuk perguruan tinggi (SBMPTN misalnya), mungkin mindset mereka, apalah ujian SBMPTN itu, paling seperti ujian-ujian terdahulu, seperti ujian masuk SD,SMP,SMA. Eits, SBMPTN tidak sebercanda itu guys.
Coba saja, makin dekat dengan ujian SBMPTN kamu akan merasa semakin panik jika tidak mempersiapkan dari jauh hari. Kamu akan bergumam, “benar juga tulisan ini, harusnya dulu aku sudah sadar bahwa SBMPTN jauh lebih sulit dari UN, dan harusnya sudah kupersiapkan ini dari jauh hari”
Jika diberi umpama, UN merupakan kota Bandung. Sedangkan SBMPTN merupakan negara Indonesia. Jadi, baik dari tingkat kesulitan dan bahan materi yang diujikan akan lebih luas. Tingkat kesulitan tentu akan lebih sulit dibanding UN karena Perguruan Tinggi sedang mencari terbaik dari yang terbaik. Nah untuk materi SBMPTN sendiri ternyata tidak hanya materi yang dulu diberikan saat duduk dibangku SMA/SMK, melainkan ada pengetahuan umum, serta beberapa materi awal kuliah. WOW, bisa dibayangkan kan, untuk mempersiapkan itu semua harusnya berasal dari jauh hari.
Bagaimana dengan SNMPTN? Bukannya tidak perlu belajar SBMPTN ya sebelum hasil SNMPTN diumumkan? Ini dia mindset yang salah. SNMPTN bagaikan pengumuman yang tidak pasti karena variabel penilaiannya pun tidak ada yang tahu pasti. Maukah kalian menunggu yang tidak pasti? Jika jiwa kalian jiwa kerja keras, maka belajar SBMPTN jauh hari pun tidak masalah. Tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat. Jika kalian sudah belajar SBMPTN jauh hari ternyata diterima di SNMPTN, ilmu itu tidak akan sia-siang bung. Jika sudah belajar SBMPTN ternyata tidak diterima SNMPTN? Nah ilmu ini akan digunakan untuk berperang di test SBMPTN. Bayangkan jika kalian sudah berharap penuh di SNMPTN, santai, sudah yakin bahwa pasti diterima dan tidak belajar/mempersiapkan jauh hari. Disaat pengumuman ternyata dinyatakan tidak diterima, padahal jarak antara pengumuman SNMPTN dan test SBMPTN hanya beberapa hari. Kamu akan merasakan kalang kabut,menyesal,marah dan kecewa jika sebelumnya kamu tidak mempersiapkan rencana/plan B ketika kamu gagal.
Mindset sekarang : persiapkan plan B,C,D dst ketika kamu gagal. Jangan biasakan berharap lebih pada satu pintu seperti SNMPTN, masih ada pintu lain yang harus kamu buka dengan strategi-strategimu.
Nah, sebelum terlambat, setelah membaca tulisan ini, segeralah kamu membuat strategi belajar untuk membagi waktu kapan harus belajar untuk UTS,UAS,UN dan yang lebih penting adalah SBMPTN. Jangan remehkan ini, jangan sampai kamu menyesal karena perlahan teman-teman kamu mulai diterima di perguruan tinggi idaman mereka, sementara kamu masih berjuang sendiri.
Bagaimana caranya ? Kalian bisa berlatih soal dan men-download kunci jawabannya di web ini, yakni
SOAL : disini
Materi : coming soon on 20 oktober 2015
0 komentar:
Post a Comment
Jadilah orang yang memberikan komentar yang baik untuk semuanya!