Tuesday 1 August 2017

Belajar Sejarah melalui Tradisi yang Ada

Kudus memiliki banyak sekali ragam budaya serta ritual-ritualnya. Salah satunya adalah tradisi Rebo Wekasan yang diadakan di Masjid Al-Makmur desa Jepang, kecamatan Mejobo. Yang dimana tradisi tersebut masih tetap dilaksanakan hingga saat ini. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu akhir bulan Safar (penanggalan jawa).
Berdasarkan sejaranya, dulu Masjid Al-Makmur sempat disinggahi oleh Sunan Kudus ketika beliau datang dari peperangan Majapahit menuju kota Kudus. Ketika beliau akan memasuki kota Kdus, beliau singgah terlebih dahulu di Masjid Al-Makmur ini yang pada awalnya hanya terdapat gapura, empat tiang dan mustaka. Sesampainya dihalaman masjid beliau menancapkan tongkatnya sehingga keluar mata air yang kemudian menjadi sumur yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar Masjid dan sumur tersebut diberi nama “Sumur Wali” dan airnya disebut “Banyu Salamun”. Setelah Sunan Kudus meninggalkan desa Jepang, pembangunan Masjid tersebut dilanjutkan oleh Ulama dari Semarang yang bernama Syeikh Sayyid Ali Idrus.
Prosesi Rebo Wekasan ini dimulai dalam jangka waktu 3-4 hari sebelum pengambilan air “Banyu Salamun”. Sebelum air tersebut diambil, masyarakat desa Jepang mengadakan pementasan budaya diantaranya: Rebana, seni bela diri, Kirab Budaya dan masih banyak yang lainnya. Prosesi perebutan air “Banyu Salamun” dimulai ketika selesai salat Asar, yang diisi dengan Istighosah serta Khotmil Qur’an. Setelah itu kirab keliling desa. Puncak dari ritual ini terjadi setelah salat Maghrib. Selesai salat Maghrib, orang-orang mulai masuk ke halaman Masjid. Sebelum air dibagikan, dilakukan pembacaan do’a dengan harapan air “Banyu Salamun” tersebut berkhasiat. Konon, air “Banyu Salamun” dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, tak heran banyak orang yang datang hanya untuk memperoleh air tersebut. Mereka tidak datang dari kota Kudus saja melainkan dari berbagai kotapun turut datang ke Masjid Al-Makmur ini.
Dengan adanya tradisi “Rebo Wekasan”, membuktikan bahwa melestarikan budaya dari leluhur kita adalah yang penting. Dan dengan adanya tradisi ini sobat wow bisa mengambil pelajaran sejarah yang disampaikan tadi, tapi sejarah yang ada diatas belum sepenuhnya lengkap, tetapi masih banyak lagi sejarah yang harus dikupas dalam pembangunan Masjid Al-Makmur ini. Sekian dan Terima Kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Jadilah orang yang memberikan komentar yang baik untuk semuanya!

Twitter

Artikel Populer

Blog Archive

Template Ini Di buat oleh Blog Informasi dan Berita Unik Terbaru ( Zain Fikri H ) yang didukung oleh Blogger