Sunday 19 November 2017

HIDROSFER


Siklus hidrosfer dibagi menjadi tiga, yaitu
a.      Siklus pendek
Yaitu siklus yang berawal dari air yang menguap kemudian mengalami kondensasi da akhirnya jatuh hujan di atas laut.
b.     Siklus sedang
Yaitu siklus yang berawal dari air yang menguap kemudian mengalami kondensasi da terbawa oleh angin, awan yang mengandung titik air kemudian jatuh sebagai hujan di daratan.
c.      Siklus panjang
Yaitu siklus yang berawal dari air yang menguap kemduain menjadi awan, dana wan dibawa angins ampai ke tempat yang sangat tinggi atau jauh, dan kemudian titik titik air mengalami pembekuan sehingga air turun ke daratan berupa salju atau es.
(gambar).

Siklus pendek merupakan siklus yang
Proses-Proses Yang Berkaitan Dengan Hidrosfer:
Evaporasi          : penguapan
Kondensasi       : perubahan uap air menjadi air
Presipitasi         : hujan
Infiltrasi : penyerapan air ke dalam tanah
Perkolasi           : perembesan secara horizontal
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar berikut!
(gambar siklus hodrologi yang ada jenis prosesnya)

Yang mempengarui proses infiltrasi :
1.      Curah hujan
2.      Kemiringan lereng
3.      Kerapatan vegetasi
4.      Kelembaban tanah

SUNGAI
Jenis sungai berdasarkan sumber airnya:
1.      Sungai hujan
Sungai yang sumber airnya dari air hujan. Contoh : sebagian besar sungai di Indonesia (sungai bengawan solo)
2.      Sungai gletser
Sungai yang berasal dari pencairan gletser. Sungai gletser terdapat di kutub dan pegunungan yang bersalju
3.      Sungai campuran
Sungai yang berasal dari campuran air hujan dan air salju yang mencair. Contoh sungai Memberamo dna Digul di Papua
Jenis sungai berdasarkan keberadaan airnya:
1.      Sungai episodik
Sungai yang tetap mengalir sepanjang tahun
2.      Sungai periodik
Sungai yang pada muism kemarau mengalami surut, bahkan sampai kering
Atau ada pembagian lain:
Ephemeral, intermitten, dan perenial
Pola sungai :  (gambar)
1.      Dendritic
2.      Rectangular
3.      Parallel
4.      Trellis
5.      radial sentripetal, radial sentrifugal
6.      Annular
7.      Pinnate

DAS (Daerah Aliran Sungai)
1.     Sungai Hulu = sungai di bagian atas
Ciri-ciri sungai hulu :
a.       Arus deras
b.      Erosi vertikal
c.       Lembahnya curam dan berbentuk V
d.      Tidak terjadi sedimentasi/ pengendapan
e.       Terkadang, terdapat air terjun
2.     Sungai Hilir = sungai bagian bawah
Ciri-ciri sungai hilir :
a.       Arus tenang
b.      Erosi horizontal (ke arah samping)
c.       Lembahnya berbentuk U dan tidak curam
d.      Terjadi banyak sedimentasi/ pengendapan
e.       Terkadang, terdapat meander (sungai yang berkelok-kelok)
f.        Di bagian muara terdapat delta (endapan di muara sungai)
3.     Sungai tengah
Diantara sungai hulu dan hilur, terdapat sungai tengah, yaitu sungai yang memiliki ciri-ciri:
a.       Arus sungai tidak begitu keras
b.      Erosi mulai ke samping
c.       Aliran sungai mulai berkelok-kelok
d.      Mulai terjadi proses sedimentasi/ pengendapan

DANAU
Klasifikasi danau:
1.      Danau tektonik, contoh : Poso
2.      Danau vulkanik, contoh : Danau Batur
3.      Danau tektovulkanik, contoh : Danau Toba
4.      Danau buatan, contoh : Waduk Jatibarang di Semarang
5.      Danau karst, contoh : Danau Biak, Papua
Waduk Jatibarang di Semarang

RAWA
Jenis Rawa:
1.      Rawa Swamp
Lahan basah yang sellau digenangi air. Tumbuhan : lumut, rumput, semak-semak dan pohon
2.      Rawa Marsh
Lahan basah  yang sellau digenangi air/ tumbuhannya lumu, alang-alang, rerumputan
3.      Rawa Bog
Lahan basah yang relatif kering tetapi dalamnya basah
4.      Rawa Pasang surut
Rawa yang jumlah kandungannya air sellau berubah. Tumbuhan: bakau

AIR TANAH     
1.      Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
2.      Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air
(lengkapi dengan gambar)

LAUT
Berdasarkan letaknya:
1.      Laut tepi : laut yang ada di tepi benua. Laut Jepang, Laut Karibia, laut cina selatan.
2.      Laut pedalaman : laut yang  dikelilingi oleh daratan benua yang  hampir seluruhnya terkepung  benua. Contoh : Laut Mati, laut tengah, laut hitam, laut baltik
3.      Laut tengah : laut yang ada di  tengah-tengah antara benua.

Berdasarkan proses terjadinya:
1.     Laut Transgresi : Laut yang meluas
laut yang terjadi karena terjadi peninggian permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200m. Contoh : Laut Jawa, Selat Sunda, Laut Arafuru
2.     Laut Ingresi : Laut yang menurun
laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan kedalaman 200 meter lebih.
3.     Laut Regresi : Laut yang menyempit
a.       laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur daratan yang masuk ke laut akibat erosi daratan
b.      Laut yang menyempit pada zaman es

RELIEF DASAR LAUT
1.      Shelf
2.      Palung laut
3.      Ambang laut
4.      Punggung laut
5.      Mid ocean ridge

Pembagian Zona laut: (lengkapi dengan gambar)
1.     Zona laut litoral
Wilayah laut diantara pasang surut air laut
2.     Zona Neritik
Pasang surut sampai kedalaman 200 meter, masih dapat ditembus cahaya, biota laut dapat berkembang biak dengan baik.
3.     Zona Batial
Kedalama antara 200-2.000 m
4.     Zona Abisal
Wilayah laut dasar samudera, lebih dari 2.000

Berdasarkan pemanfaatan potensinya secara ekonomi, laut dibagi menjadi:
1.     Laut teritorial
Batas yang ditarik dari garis dengan jarak 12 mil ke arah lautan bebas
2.     Landas kontinen
Dangkalan yang tidak lebih dari 150 m
3.     ZEE
200 mil dari garis pantai pulau terluar

ARUS LAUT

Arus di dunia terdiri dari duan jenis, yaitu arus panas dan arus dingin.
Pertemuan antara arus panas dan arus dingin dapat menyebabkan tumbuhnya banyak pitoplankton, dan pitopplanton sangat baik untuk ikan, oleh karena itulah, pertemuan antara arus panas dan arus dingin menjadi tempat yang memiliki banyak ikan.
Contoh pertemuan arus panas dan arus dingin adalah
1.      Arus kurosyiwo (arus panas) dan oyashiwo (arus dingin) di sebelah timur jepang
2.      Arus Gulfstream (arus panas) dan arus Labrador (arus dingin) di teluk meksiko


PASANG SURUT AIR LAUT
Terdapat dua jenis pesang air laut, yaitu:
1.      Pasang purnama
2.      Pasang perbani

PERBEDAAN PANTAI DAN PESISIR
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut dan masih terpengaruh oleh proses abrasi, sedimentasi, dan pasang surut air laut
Pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang pada saat air laut pasang dan kering pada saat air laut surut. Wilayah pesisir lebih luas daripada wilayah pantai. Wilayah pesisir lebarnya mencapai 50-100 m

Susunan garam di laut
Paling banyak adalah NaCL yaitu sebesar 77,75%.


0 komentar:

Post a Comment

Jadilah orang yang memberikan komentar yang baik untuk semuanya!

Twitter

Artikel Populer

Blog Archive

Template Ini Di buat oleh Blog Informasi dan Berita Unik Terbaru ( Zain Fikri H ) yang didukung oleh Blogger