“Misalnya psikolog jadi kepala dinas pendidikan atau agama, dia merasa tidak sesuai dengan pekerjaannya maka kinerjanya tidak tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut Bima berharap agar data ini menjadi digunakan untuk percepatan reformasi dalam hal layanan publik. Perlu perbaikan kompetensi untuk meningkatkan layanan publik. Jika tidak dilakukan, maka tidak akan terjadi perubahan.
“Kan kita tidak bisa mengharapkan kualitas layananpublikmeningkatbegitu saja tanpa melakukan perbaikan. Baik SDM-nya, business processnya, maupun infrastrukturnya,” ungkapnya.
Hasil talent pool ini juga memaparkan apa saja yang perlu dilakukan untuk peningkatan kemampuan. Termasuk ketepatan dalam penempatan jabatan. Upaya-upaya ini perlu dilakukan agar kinerja birokrasi menjadi maksimal.
“Tapi juga perlu dipikirkan kalau sudah pembinaan tetap saja sama, apakah akan tetap dibiarkan membebani keuangan negara atau ada kebijakan-kebijakan lain? Kita banyak lihat potensi rendah dan kompetensi rendah,” kata Bima.
Kepala pusat penilaian kompetensi ASN BKN, Purwanto, mengatakan, talent pool dilakukan di 396 instansi, yakni 26 provinsi, 295 kabupaten, dan 75 kota. Penilaiannya dilakukan oleh 76 penilai yang terdiri atas 61 pegawai BKN dan 17 dari instansi lain.
“Untuk JPT pratama kompetensi yang menjadi fokus pengembangan antara lain inovasi, perencanaan, dan pengorganisasian, berorientasi hasil, kepemimpinan tim, dan manajemen konflik. Untuk administrator yang perlu dikembangkan perencanaan dan pengorganisasian, fokus pada hasil, kepemimpinan tim, dan manajemen konflik,” tuturnya.
Purwanto mengatakan, untuk administrator hanya 7,04% yang memiliki potensi dan kompetensi tinggi. Kompetensi tinggi dan potensi sedang mendominasi dengan angka 32,28%. Tetapi, masih ada 1,05% memiliki potensi dan kompetensi rendah. “Saat diproyeksikan ke JPT pratama, hanya 1,13% yang memiliki kompetensi dan potensi tinggi.
Sebanyak 69,92% pejabat administrator jika diproyeksikanmakaakanberkompetensi rendah dan berpotensi sedang,” ungkapnya. Sementara itu, hasil talent pool JPT pratama hanya 4,17% yang dinilai berkompetensi dan berpotensi tinggi. Kapasitas pejabat JPT pratama didominasi oleh kompetensi rendah dan kompetensi sedang 37.21%.
1 << Halaman Sebelumnya
--------------------------------------
Demikian yang bisa kami bagikan, Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di www.liputanpendidik.blogspot.co.id untuk mengupdate segala informasi anda seputar Pendidkan, Guru, ASN/PNS, CPNS, info Honorer, dll. Kami akan senantiasa memberikan berita terbaru, teraktual, terpopuler, yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya.Terima Kasih atas kunjungan anda. Apabila bermanfaat Tolong dibagikan. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Sumber: nasional.sindonews.com
0 komentar:
Post a Comment
Jadilah orang yang memberikan komentar yang baik untuk semuanya!