Friday, 22 December 2017

RPP TEKS PROPOSAL KELAS XI KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13


CONTOH RPP TEKS PROPOSAL KELAS XI (SMA/SMK) KD 3.12, 4.12,  3.13, 4.13



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah/Satuan Pendidikan      :

Mata Pelajaran                          : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                         : XI/4

Pertemuan Ke                           : 2, 3, dan 4

Alokasi Waktu                           : 3 Pertemuan (3 X 4 Jam Pelajaran x 45 menit)

Materi Pokok                             : Teks Proposal


         A.   Kompetensi Inti


       Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompe-
                 tensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
                 kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
                 kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dia-
                 nutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disi-
                 plin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, res-
                 ponsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
                 permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
                 serta  dalam menempatkan diri  sebagai cerminan bangsa  dalam pergaulan dunia”,
                 dicapai melalui  pembelajaran tidak langsung  (indirect teaching), yakn keteladanan,
                 pembiasaan,  dan budaya sekolah,  dengan memperhatikan karakteristik mata pela- 
                 jaran serta  kebutuhan dan kondisi peserta didik.  Penumbuhan dan pengembangan
                 kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digu-
                 nakan sebagai dasar bagi gurudalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter
                 peserta didik lebih lanjut.

                     KI 1 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
                             prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, tek-   
                             nologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,
                             dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pro-
                             sedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecah-
                             kan masalah
                     KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
                             dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak se-
                             cara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.


       B.  Kompetensi Dasar dan Indikator 



Kompetensi Dasar
Indikator
3.12   Menentukan informasi penting yang  ada dalam proposal kegiatan atau
          penelitian yang dibaca.
4.12   Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif.
·         Mengidentifiksi isi tiap-tiap unsur proposal.
·         Menyunting proposal yang dibaca dengan cara melengkapi informasi yang kurang lengkap.
·         Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi kelas.
3.13   Menganalisis isi, sistematika, dan
          kebahasaan  suatu proposal.
4.13   Merancang sebuah proposal karya
          ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan.
   Mengidentifikasi isi, sistematika, dan
     kebahasaan proposal.
  Membuat proposal berdasarkan unsur-
     unsur proposal, pendahuluan, latar
     belakang masalah, metode, pelaksanaan
     (tempat, waktu, biaya, dan pelaksana) 
     dengan memperhati-kan isi dan
     kebahasaannya.
  Mempresentasikan,menanggapi, dan
     merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.


   C.    Materi Pembelajaran

Proposal:

·      informasi dalam proposal
·      unsur-unsur proposal.

Proposal:

·      isi proposal;
·      sistematika proposal
·      unsur kebahasaan proposal.

  D.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran     

Pendahuluan: 3 X 10 menit
( Membangun Konteks)

1.  Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru     berhubungan dengan  pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif     tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya
    dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tenting hal-hal     yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya
    tentang pembelajaran teks proposal.




          Kegiatan Inti: 3 X 150 menit
          (Menelaah Model )





1.  Peserta didik membaca 2 atau 3 teks proposal yang bertema sama. (literasi)
2.  Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 atau 3 teks roposal yang telah dibacanya.
3.  Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks proposal.
4.  Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau 3 teks proposal.
5.  Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang  variasi struktur teks dari 2 atau 3 teks proposal.
6.  Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks
     proposal.
7.  Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2 atau 3 teks proposal.
 8.  Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks eksplanasi.
 9.  Peserta didik melakukan klasifikasi dan deskripsi hubungan antarkomponen yang ditemukan
      berdasarkan telaah model teks
         10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks proposal.        
         11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks proposal.
         12. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau teks proposal.
         13. Peserta didik mempresentasikan hasil  pengamatan tentang struktur, ciri   bahasa, dan isi   pokok dari 2 atau 3 teks proposal.







          (Mengonstruksi Terbimbing)




  14. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru untuk mengembangkan kompetensi (seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan jenis teks proposal: (HOTS)
a. latihan kosa kata teknis, sinonim
b. latihan penulisan unsur serapan
c. latihan pengembangan teks proposal: klasifikasi-deskripsi
d. latihan pengembangan kekohesian
   15. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku atau berpasangan untuk menentukan topik dan menyusun kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau teknik lain yang dapat digunakan. (4C)
    (Mengonstruksi Mandiri)





  16.  Peserta didik menentukan topik teks proposal dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web).
  17.  Peserta didik menyusun kerangka teks proposal.
  18.  Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih.
  19.  Peserta didik menyusun teks proposal. berdasarkan kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI.
  20.  Peserta didik mempresentasikan teks proposal yang telah disusun.
  21.  Peserta didik menanggapi teks proposal.
  22.  Peserta didik merevisi teks proposal berdasarkan masukan dari teman.
  23.  Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga draf final ke  bendel portofolio masing-masing.





Penutup: 3 X 20 menit




 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 2. Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang diberikan pendidik.
 3. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah dicapai.
 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam





         E.   Penilaian 

      KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)


Kompetensi Dasar
Indikator
3.12   Menentukan informasi penting yang
          ada dalam proposal kegiatan atau
          penelitian yang dibaca.
3.13   Menganalisis isi, sistematika, dan
          kebahasaan  suatu proposal.
·         Mengidentifiksi isi tiap-tiap unsur proposal.

    Mengidentifikasi isi, sistematika, dan
      kebahasaan proposal.


Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak kegiatan menelaah Model dan mengonstruksi terbimbing.

Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis    : Tulis
Bentuk : Uraian

Contoh instrumen:
a. Tuliskanlah unsur-unsur proposal  yang Anda
    baca!
b. Tuliskanlah pelaksanaan kegiatan proposal
    yang Anda baca!
c. Tuliskanlah isi pokok proposal yang Anda
    baca!




       KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Kompetensi Dasar
Indikator
4.12   Melengkapi informasi dalam
          proposal secara lisan supaya lebih efektif.


4.13   Merancang sebuah proposal karya  ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan.
·         Menyunting proposal yang dibaca dengan cara melengkapi informasi yang kurang lengkap.
·         Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi kelas.
  Membuat proposal berdasarkan unsur-
     unsur proposal, pendahuluan, latar
     belakang masalah, metode, pelaksanaan
     (tempat, waktu, biaya, dan pelaksana) 
     dengan memperhatikan isi dan
     kebahasaannya.
  Mempresentasikan,menanggapi, dan
     merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.



Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak kegiatan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri.

Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis   :  Menulis
Bentuk:  Uraian

Contoh Instrumen
Susunlah proposal berdasarkan jenis proposal yang Anda baca dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a.  Tentukan jenis teks proposal!
b.       Buatlah kerangka sesuai dengan unsur-unsur teks proposal!
c.       Kembangkan kerangka tersebut menjadi teks proposal dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI!


Portofolio

Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:

(a)   draf final (produk) berbobot 40%;

(b)   bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;

(c)  bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan

(d)   catatan reflektif berbobot 25%. 


Sikap

     Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan mengisi jurnal.


Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan         :

Tahun pelajaran                       :

Kelas/Semester                        :

Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia 


No.
Waktu
Nama
Kejadian/ Perilaku
Butir sikap
Positif/ Negatif
Tindak Lanjut
1.
13 Februari 2018
Zuhri
Memainkan HP ketika berdiskusi  tentang struktur teks proposal
disiplin
-
Dipanggil dan disuruh menganalisis teks proposal yang lain
2.
14 Februari
2018
Endah
Mengerjakan tugas dengan serius, tepat waktu, dan hasilnya sangat baik
Tanggung jawab
+
Diberi pujian atau apresiasi


Pedoman Penskoran

a.      Pengetahuan

Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.       Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan tepat
3
c.       Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
2
a.       Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan tepat
3
c.       Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
3
a.       Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan tepat
3
c.       Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan tidak tepat
1


         Keterangan

         Nilai = Perolehan skor     

                    Jumlah soal

     Contoh
     Nilai =  10  x 100 = 83,33

                   12


b. Keterampilan


Bait
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.       Peserta didik menentukan jenis teks proposal sangat sesuai isi teks
4
b.      Peserta didik menentukan jenis teks proposal sesuai isi teks
3
c.       Peserta didik menentukan jenis teks proposal kurang sesuai isi teks
2
d.      Peserta didik menentukan jenis teks proposal tidak sesuai isi teks
1
2
e.       Peserta didik menyusun kerangka teks proposal sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik
4

f.       Peserta didik menyusun kerangka teks proposal lengkap dan sesuai dengan topik
3

g.      Peserta didik menyusun kerangka teks proposal kurang lengkap dan kurang dengan topik
2

h.      Peserta didik menyusun kerangka teks proposal tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks
1
3
i.        Peserta didik menulis teks proposal sangat sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
4

j.        Peserta didik menulis teks proposal sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
3

k.      Peserta didik menulis teks proposal kurang  sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
2

l.        Peserta didik menulis teks proposal tidak sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
1

          
Nilai = Perolehan skor                     

                     Jumlah kreteria/soal
            

Contoh:

          Nilai  =  11   x 100  = 91,66

                        12


F.   Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)

      1. Penyajian komputer (laptop) dengan program powerpoint.

2. Bahan ajar otentik teks proposal(hasil penelitian atau media massa).

3. Buku teks dan buku ensiklopedia.

4. Arsip dokumen proposal kegiatan sekolah.

5. Internet. 




Mengetahui,                                                                     ....................., .........

Kepala................                                                              Guru Mata Pelajaran,




.............                                                                             ..............        


RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)
1.       RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)
2.       RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)
3.       RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)
4.       RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)
5.       RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)

LAMPIRAN MATERI TEKS PROPOSAL

PROPOSAL

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif
3.13  Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan



A. Contoh Teks ( fakta)

Judul              : pelaksanaan pentas seni (PENSI) dalm rangkan perpisahan siwa-siswi  

                          kelas XII SMA Kartini

I.       PENDAHULUAN



A. Latar Belakang


Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat ini masih sangat kurang.

Selain itu, dance modern juga mampu mengembangkan kreatifitas siswa dalam hal tarian. Dan adapula kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam suasana. Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap menjalani ujian.

Selain itu, Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini dengan tema “Taburan Bintang”



B.  Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan kegiatan dilaksanakannya acara ini adalah :
1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.

II. ISI PROPOSAL

Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.

Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance, Band

Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

a. Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.

b. Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1) Pentas Drama
2) Modern Dance
3) Band

c. Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

d. Peralatan yang Dibutuhkan
1) Panggung
2) Microfon
3) Speaker/pengeras suara
4) Kostum
5) Atribut
6) Spanduk

e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :

Tanggal           : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu             : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat            : Gedung Serbaguna SMA Kartini

1. Pentas Drama :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

2. Modern dance :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

3. Band
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 14.00 WITA – 16.00 WITA
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

III. SUSUNAN ACARA

1.        08.00 – 08.30       : Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator            : Hendra Utama

2.      09.00 – 09.30       : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator          : M.Rizki

3.      09.30-10.00         : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di

                                         Panggung    Pensi.    Kordinator                : Golla Kraf

4.      10.00-16.00         : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.

                                         Kordinator                                                 : Luftisia Nadisya                              

5.      16.30-17.00         : Istirahat di Aula. Kordinator                                    : Safii

6.      6. 17.00-sd Selesai           : Penutup. Kordinator                                     : Herna Dayana

IV. SUSUNAN KEPANITIAN

Pelindung                    : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)
Pengarah                     : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab     : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia              : Anila Zulfiana
Sekretaris                    : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara                   : Rohani
Seksi acara                  : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha       : Sudurinnas
Seksi Humas               : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan          : Irfan
Seksi Dokumentasi     : Zainal
Seksi peralatan            : Mujazin

V. ANGGARAN DANA

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah                : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa         : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS            : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS               : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru          : Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat                      : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung         : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik       : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung  : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi                            : Rp. 500.000,-
6. Spanduk                              : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain                          : Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-



VI. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.

B.  Pengertian Proposal

Pernahkah kamu melaksanakan suatu kegiatan di sekolah? Untuk melancarkan kegiatan tersebut kamu harus terlebih dahulu membuat sebuah proposal. Proposal adalah sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancagan kerja, yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik, memberikan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.

C.  Ciri-ciri Teks Proposal

1.     Fungsi Proposal

Berdasarkan contoh  di atas bahwa teks proposal merupakan teks yang berfungsi untuk menyampaikan informasi (faktual) kepada pihak yang berkepentingan. Dengan demikian pihak  yang berkepentingan menjadi tahu rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka perpisahan siswa kelas XII SMA Kartini.

Adapun kegiatan yang akan ditampilkan berkenaan dengan kreatifitas siswa yaitu pentas drama, Modern Dance dan Band.



2.   Struktur Proposal

Perhatikan kembali teks proposal di atas ataupun teks proposal lainnya yang pernah dibaca dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya. Teks tersebut dapat kita tulis sistematiaka penulisanya.

I. pendahuluan

a. latar Belakang

     b.Tujuan kegiatan

1)        Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Kartini

2)        Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.

3)        Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni

4)        Sebagai sarana hiburan bagi siswa.



II.    Isi Proposal

1.       Tema

2.       Macam-macam kegiatan

3.         Peserta

4.         Peralatan yang dibutuhkan

5.         Waktu dan tempat pelaksanaan







III. Susunan Acara

VI. Susunan Kepanitiaan

 V. Angaran Dana

IV. Penutup



3.   Kaidah-kaidah kebahasaan

Perhatikankembali teks proposal yang telah disajikan pada bagian sebelumya. Tampak bahwa teks tersebut dibentuk oleh banyak kata dan sejumlah kalimat. Di dalam tesk proposal kata-kata dan kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembea dengan jenis teks lainnya.

a.    Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan karena bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.

b.    Penggunaan konjungsi sebagai penerang kata/keterangan waktu dan tempat. Hal itu terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan

    Contoh:

1)   Adapula kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam suasana.

2)   Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap menjalani ujian.

3)   Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :
Tanggal              : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu                : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat               : Gedung Serbaguna SMA Kartini

4)   Mengungkapkan kata yang bersifat “keakanan” seperti akan diharapkan, direncanaka. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, recana atau rancangan program kegiatan.

5)   Menggunakan kata bermakna lugas ( denotatif). Hal ini pentig guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dan pihak penerima proposal

6)   Mengunakan kalmat harapan yang menyatakan harapan atau kalimat ang mengungkapkan keinginan terjadinya sesuatu. Kalimat ini biasanya dahului oelh kata ungkapan seperti saya harap, saya berharap, mudah-mudahan, dan semoga,

Contoh

Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.



D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1. Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca. Berdasarkan teks proposal di atas dapat diketahui dengan mengajukan enam pertanyaan berikut:

Stuktur  proposal
Pokok-pokok Informasi
I.        Pendahuluan
Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini dengan tema “Jadi Artis Sehari”
II.     Isi
kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
III.  Penutup
Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.



2.   Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal

I.    Pendahuluan

a.    Latar Belakang

Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat ini masih sangat kurang.



b.   Tujuan Kegiatan

1)   Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Kartini

2)   Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.

3)   Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni

4)   Sebagai sarana hiburan bagi siswa.



II.  Isi Proposal

1.    Tema

     Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.

2.    Macam-macam kegiatan

     Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance,  

     Band

3.    Peserta

     Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-

     masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

4.  Peralatan yang dibutuhkan

     Panggung, Microfon, Speaker/pengeras suara, Kostum, Atribut, Spanduk

5.  Waktu dan tempat pelaksanaan

      Tanggal                 : Sabtu , 25 Juli 2017
 Waktu                    : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
 Tempat                  : Gedung Serbaguna SMA Kartini



III.             Susunan Acara

1. 08.00 - 08.30                       : Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator            : Hendra Utama

2. 09.00 - 09.30                       : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator          : M.Rizki

3. 09.30 - 10.00                       : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di

                                         Panggung    Pensi.    Kordinator                : Golla Kraf

4.   10.00 - 16.00          : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.

                                        Kordinator                                                  : Luftisia Nadisya                               

5. 16.30 - 17.00                       : Istirahat di Aula. Kordinator                                    : Safii

6. 17.00 -sd Selesai     : Penutup. Kordinator                                     : Herna Dayana



IV   Susunan Kepanitiaan

Pelindung                    : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)
Pengarah                     : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab     : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia              : Anila Zulfiana
Sekretaris                    : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara                   : Rohani
Seksi acara                  : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha       : Sudurinnas
Seksi Humas               : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan          : Irfan
Seksi Dokumentasi     : Zainal
Seksi peralatan            : Mujazin

V. Anggaran Dana

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah                : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa         : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS            : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS               : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru          : Rp. 500.000-
    Total                                    : Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat                      : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung         : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik       : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung  : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi                            : Rp. 500.000,-
6. Spanduk                              : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain                          : Rp. 250.000,-
    Total                                    : Rp. 7.750.000-

VI. Penutup

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.

Sebagai sebuah teks, proposal memiliki kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika dan   kaidah kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian ciri teks proposal.  Menganalisis isi, kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah penulisan dan aspek kebahasaan suatu proposal



Analisis Sistematika

I.     Pendahuluan

a.    Latar Belakang

b.   Tujuan Kegiatan

II.   Isi Proposal

      III. Susunan Acara

      VI. Susunan Kepanitiaan

      V.  Angaran Dana

      IV. Penutup



3.   Melengkapi informasi dalam proposal

     Jika kita membaca dan mendengarkan penyampaian sebuah proposal dan menenmukan informasinya tidak lengkap. Maka kita bisa memberikan masukan atau tambahan informasi untuk melengkapi informasi dalam proposal tersebut. Untuk menyampaikan saran dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan

     Langkah-langkah untuk melengkapi informasi dalam proposal

1.   Mencermati proposal

2.   Menganalisis kelengkapan proposal

3.   Menyampaikan saran untk melengkapi proposal

4.    Merancang sebuah proposal laporan kegiatan

     Sebelum menulis sebuah proposal hendaknya membuat kerangka proposal terlebih dahulu seperti  menentukan latar belakang, kegiatan, tempat, tujuan, peserta, srana prasarana, anggaran sehingga ketika dalam menyususn proposal tidak terkendala oleh hal tertentu.


(Oleh Erma Lisni)


Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan


A.    Contoh Teks (Fakta)

Judul             : 30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten

A.  PENDAHULUAN
Latar Belakang
Desa Muara-Binuangeun merupakan desa nelayan  yang terletak di pantai selatan pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa ini tidak hanya memiliki potensi alam, tetapi juga keragaman sosial budaya yang dikembangkan oleh masyarakat desa tersebut. Kehidupan nelayan di Desa Muara-Binuangeun dapat dikatakan tidak saja belum berkecukupan, melainkan juga masih terbelakang, termasuk dalam hal pendidikan. Keterbatasan sosial yang dialami nelayan memang tidak terwujud dalam bentuk keterasingan, karena secara fisik masyarakat nelayan tidak dapat dikatakan terisolasi atau terasing. Namun lebih terwujud pada ketidakmampuan mereka dalam mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi pasar secara menguntungkan, yang ditunjukkan oleh lemahnya mereka mengembangkan organisasii keluar lingkungan kerabat mereka atau komunitas lokal.
Gambaran kondisi kemiskinan nelayan Desa Muara-Binuangeun antara lain secara nyata dapat dilihat dari kondisi fisik berupa kualitas pemukiman mereka. Umumnya desa nelayan miskin akan mudah diidentifikasi dari kondisi rumah hunian mereka. Rumah-rumah mereka yang umumnya sangat sederhana, yaitu berdinding bambu, berlantai tanah, serta dengan fasilitas dan keterbatasan perabot rumah tangga. Selain gambaran fisik, identifikasi lain yang menonjol di kalangan nelayan miskin adalah rendahnya tingkat pendidikan anak-anak, pola konsumsi sehari-hari, dan tingkat pendapatan mereka. Di desa nelayan ini memang ada beberapa rumah yang tampak megah dengan fasilitas yang memadai, itulah yang merupakan rumah-rumah pemilik perahu, pedagang perantara atau pedagang ikan. 
Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat nelayan Desa Muara-Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berkaitan dengan fluktuasi musim ikan, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan modal, kurangnya akses, dan jaringan perdagangan ikan yang cenderung eksploitatif terhadap nelayan sebagai produsen, serta dampak negatif modernisasi perikanan yang mendorong terkurasnya sumber daya laut secara cepat dan berlebihan, serta terbatasnya peluang dan kesempatan nelayan untuk melakukan diverisifikasi pekerjaan, terutama di luar kegiatan pencarian ikan di laut.
Hal inilah yang kemudian menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut, yaitu mengenai bagaimana kehidupan sosial-budaya dan kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan pada lokasi penelitian yaitu Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Maka dari itu, penulis mencoba memberikan gambaran tersebut dengan melakukan penelitian yang berjudul “30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak – Banten”.
Rumusan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada kajian tentang “kehidupan sosial keluarga nelayan” di bagian selatan Provinsi Banten, tepatnya pada keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Persoalan pokok yang hendak dikaji di dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya masyarakat setempat secara resiprokal berkaitan/berpengaruh pada aktivitas ekonomi nelayan tradisional setempat, serta bagaimanakah struktur perekonomian masyarakat setempat dibangun dan dikembangkan atas dasar kehidupan sosial-budaya mereka”.
Kemudian dengan mengacu pada persoalan pokok diatas, maka masalah-masalah yang menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah :
1.    Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
2.    Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka informasi yang akan dicari untuk menjawab rumusan masalah tersebut antara lain adalah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya keluarga nelayan yang terdapat di wilayah penelitian, dan mengidentifikasi keberkaitan dan atau keberpengaruhan secara resiprokaldari konteks dan aspek-aspek sosial-budaya setempat pada aktivitas perekonomian masyarakat nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Untuk mengetahui hal tersebut, maka tujuan dari mengkaji permasalahan di atas adalah :
1.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Manfaat Penelitian
Kajian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:
1.    Bagi peneliti :dapat menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.    Bagi akademisi : dapat dijadikan sebagai sumber informasi ataupun referensi bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3.    Bagi masyarakat : penelitian ini diharapkan akan berkontribusi dalam memberikan informasi dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
4.    Bagi pemerintah : penelitian ini dapat dijadikan informasi yang diharapkan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan pembangunan.
B.  KAJIAN TEORI
Sistem Sosial dan Ekonomi Masyarakat Nelayan
Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan tradisional dan buruh nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan tradisonal dan buruh nelayan ini membuat mereka menjadi sebagai masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap Sumber Daya Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh nelayan besar. Misalnya saja nelayan besar yang memakai teknologi baru membuat nelayan tradisional kesulitan dalam menangkap ikan dan buruh nelayan yang bekerja pada nelayan besar, seolah dibuat tidak bisa lepas dari kekuasaan nelayan besar tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah sosial-ekonomi yang sulit diselesaikan oleh para nelayan di Indonesia. Salah satu implikasinya adalah kemiskinan.
       Satria (2009b: 25) menggambarkan posisi nelayan di Indonesia dalam sebuah tabel dibawah ini:
       Tabel 1 Kondisi Umum Masyarakat Pesisir Di Indonesia Tahun 2002.
No.
Kondisi Mastarakat Pesisir
Jumlah
1.
Desa Pesisir
8.090 desa
2.
Masyarakat Pesisir
-       Nelayan
-       Pembudidaya
-       Masyarakat Pesisir Lainnya
16. 420.000 jiwa
 4.015.320 jiwa
 2.671.400 jiwa
 9.733.280 jiwa
3.
Prosentase yang hidup dibawah garis kemiskinan 932,14%)
5.254.400 jiwa

Sumber : DKP (2007)
Didalam bukunya yang lain, Satria (2009a: 336), menyebutkan bahwa secara sosiologis karakteristik masyarakat nelayan  berbeda dengan karakteristik masyarakat petani dalam pengelolaan atau dalam memanfaatkan lahan untuk mencari nafkah. Nelayan menghadapi sumber daya yang tidak terkontrol dimana pada saat hasil tangakapan berkurang, maka nelayan tersebut harus mencari lahan baru. Artinya adalah nelayan lebih dipengaruhi oleh kondisi alam dan produktifitas mereka mencari  nafkah. Sementara masyarakat petani dapat mengontrol atau berada pada lahan yang terkontrol. Pada saat penghasilan mulai berkurang petani dapat melakukan usaha peningkatan lahan melalui intensifikasi pertanian, mekanisasi pertanian, dan sebagainya dalam satu lahan yang sama.
Secara garis besar, merujuk pada penjelasan sebelumnya kemiskinan pada masyarakat nelayan dapat di klasifikasikan menjadi tiga berdasarkan faktor penyebabnya yaitu kemiskinan struktural, kemiskinan kultural dan kemiskinan alamiah. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial, ekonomi dan sistem politik yang tidak kondusif dan selalu berubah – ubah seiring perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan. Kemiskinan kultural lebih banyak disebabkan oleh faktor kebudayaan masyarakat misalnya kemalasan, sifat konsumtif, berfikir fatalistik, dan sebagainya sehingga kondisi masyarakat cenderung lemah. Sedangkan kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kondisi alam yang tidak dapat dikontrol  dan sumber daya alam yang terbatas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan (Satria, 2009:25). Ketiga jenis kemiskinan ini saling berkaitan satu sama lain. Ketiga jenis kemisikinan ini pulalah yang mengakibatkan “sistem  patron-klien” dalam sistem pola nafkah nelayan sampai saat ini berkembang dengan baik. Dimana sistem patron-klien ini bukan memberikan kesejahteraan, malah memperburuk keadaan nelayan.
Sistem mata pencaharian masyarakat nelayan yang umumnya tertuju pada sektor perikanan laut, memaksa mereka selalu selaras dengan alam. Dimana kondisi ini menyebabkan para nelayan bergantung dan dipengaruhi oleh alam. Karakteristik inilah yang kemudian berimplikasi pada tingkat pendapatan dan resiko yang mungkin bisa terjadi saat penangkapan ikan di laut. Untuk mengantisipaasi masalah tersebut, maka jaringan atau relasi patron-klien yang sangat kuat, beragam, dan mencakup semua segi ekonomi masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik pada masyarakat nelayan. Relasi patron-klien ini lebih kuat jika dibandingkan dengan masyarakat lain diluar nelayan (Kusnadi, 2007: 9).
Relasi patron-klien ini juga berkembang karena sampai dengan saat ini nelayan masih belum menemukan lembaga/institusi yang mampu menjamin dan mampu mengakomodasi kebutuhan sosial-ekonomi nelayan. Satria (2009a), mengutip kembali legg (1983) dalam Masyhuri (1999), mengungkapkan bahwa hubungan patron-klien secara umum berkaitan dengan: 
“ 1.Hubungan diantara pelaku yang menguasai sumber daya tidak sama.
  2.Hubungan yang bersifat khusus merupakan hubungan pribadi yang mengandung kekerabatan. 
3.Hubungan yang didasarkan atas asas saling menguntungkan.”
Masalah kemiskinan ini menjadi akar permasalah dari berbagai permasalahan yang timbul pada masyarakat nelayan. Sehingga pembangunan yang dikembangkan pada nelayan disamping harus menyentuh aspek-aspek kelestarian  lingkungan, juga harus melihat bagaimana menyelesaikan fenomena kemiskinan masyarakat nelayan. Disamping model pembangunan itu harus berangkat dari kearifan lokal yang dimiliki masyarakat nelayan.
C.  METODOLOGI  PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun ini merupakan penelitian sosial dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Namawi, 1998:63).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan pada jenis data yang ingin diperoleh yaitu data kualitatif. Disamping itu, untuk mengetahui gambaran kehidupan sosial keluarga nelayan baik kehidupan sosial-budaya maupun sosial-ekonomi di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan mengacu pada rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka metode kualitatif dianggap paling cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data 
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder yang diperlukan merupakan dokumen yang terkait dengan karakteristik masyarakat di lokasi penelitian, seperti data dari pemerintah setempat. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pemerintah desa Muara-Binuangeun berupa data profil desa, sumber daya yang dimiliki oleh desa, luas dan batas-batas desa, serta sarana yang dimiliki oleh desa. Sedangkan data primer diperoleh melalui pendekatan kualitatif, yaitu dengan wawancara mendalam (in depth interview) dengan informan atau narasumber. Teknik yang kedua adalah observasi partisipasi dimana peneliti tinggal di tiga keluarga yang merupakan subyek penelitian selama 30 hari dan terlibat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan, sehingga dapat melihat dan merasakan apa yang terjadi di lapangan untuk selanjutnya dapat mendeskripsikan hasil dari observasi yang dilakukan. Kemudian teknik yang ketiga adalah dokumentasi melalui foto-foto di lapangan. Sementara teknik yang keempat yaitu teknik triangulasi yang dilakukan/digunakan pada saat data yang diperoleh terkesan simpang siur atau validitas dan kredibilitasnya diragukan. 
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara porposive(sengaja) dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah penelitian ini merupakan penelitian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun yang merupakan salah satu desa nelayan di Kabupaten Lebak, Banten. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari minggu kedua Juni 2010 sampai dengan minggu keempat Oktober 2010. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No
Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
1
Menentukan judul penelitian
Juni minggu ke-2
2 
Menyusun Rumusan Masalah
Juni minggu ke-2
3 
Mencari Data Pendukung
Juni minggu ke-2-3
4 
Menyusun Metode Penelitian
Juni minggu ke-3
5
Penyusunan Proposal Penelitian
Juni minggu ke-4 – Juli minggu ke-1
6
Evaluasi
Juli minggu ke-1
7 
Pengajuan Proposal Penelitian
Juli minggu ke-2
8 
Menyusun panduan pertanyan  untuk studi awal
Juli minggu ke-3
9
Terjun lapangan pertama (Observasi Awal)
Juli minggu ke-4
10
Analisis data dan evaluasi
Agustus minggu ke-1-2
11
Menyusun panduan pertanyaan untuk observasi
Agustus minggu ke-3
12
Persiapan Observasi dan Pengumpulan data
Agustus minggu ke-4
13
Observasi dan Pengumpulan Data
September minggu ke-1-3
14
Analisis Data
September minggu ke-4
15
Evaluasi
Oktober minggu ke-1
16
Pengetikan Karya Tulis
Oktober minggu ke-2
17
Evaluasi
Oktober minggu ke-3
18
Penyempurnaan Karya Tulis
Oktober minggu ke-4

Instrumen Penelitian 
Instrumen penelitian pada awalnya adalah peneliti sendiri kemudian setelah fokus penelitian menjadi jelas, peneliti mengembangkan instrumen lain seperti foto untuk dokumentasi, panduan pertanyaan pengarah, catatan harian dan sarana untuk pengetikan. Dengan instrumen sederhana ini, diharapkan dapat mempertajam dan melengkapi data yang diperoleh di lapangan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini disesuaikan dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kualitatif. Analisis data ini mengikuti konsep Miles and Huberman dan Spradley. Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009: 91), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus dengan selesai sehingga data yang diperoleh bersifat jenuh. Aktifitas dalam analisis data ini diantaranya adalah data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification.
Pada saat turun lapang pertama, diperoleh data yang bermacam-macam dan tidak tersusun dengan benar. Data tersebut tetap dikumpulkan dan dikoleksi sebanyak-banyaknya. Kemudian data yang beranekaragam dan terkumpul secara tidak beraturan tersebut direduksi. Setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya data tersebut dijabarkan satu persatu menurut kebutuhan data penelitian dan diurutkan secara sistematis sehingga akan lebih mudah dipahami dan akan menentukan arah penelitian selanjutnya. Tahap ini biasanya disebut dengan tahap penentuan fokus penelitian, aktifitasnya adalah dengan mendisplaykan data sehingga diperoleh gambaran umum fokus penelitian yang akan dikaji lebih dalam. Setelah fokus penelitian ini menjadi lebih jelas, maka penelitian dilanjutkan berdasarkan fokus penelitian tadi. Data-datanyapun terfokus pada aspek yang menjadi fokus penelitian. 
Tahap selanjutnya yaitu tahap selection, aktifitas analisis data pada tahap ini membuat suatu kesimpulan dari data yang diperoleh, memilih data yang diperlukan, membuat kategorisasi data yang diperlukan dan membuang data yang tidak dipakai. Aktifitasnya biasa disebut dengan conclusion drawing/veryfying. Berikut ini adalah gambar aktifitas analisis data menurut Miles and Huberman.
 A.  REFERENSI
Garna, Judistira K. 1999. Metoda Penelitian : Pendekatan Kualitatif. Bandung: Primaco Akademika 
 Kusnadi. 2007. Strategi Hidup Masyarakat Nelayan. Jember : Tim Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PSKP).
Masyhuri dan Mochammad Nadjib. 2000. Pemberdayaan Nelayan Tertinggal : Sebuah Uji Model Penanganan Kemiskinan. Jakarta : Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan – LIPI.
Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Satria, Arif. 2009a. Ekologi Politik Nelayan. Yogyakarta : LKIS.
________. 2009b. Pesisir dan Laut Untuk Rakyat. Bogor : IPB Press.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.

B.     Pengertian Teks (Konsep)

Teks di atas adalah contoh proposal. Berdasarkan contoh tersebutdapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukansuatu kegiatan (penelitian).Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia proposal diartikan sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan.


C.  Ciri-Ciri Teks (Prinsip)

1.      Fungsi

Proposal disusun sebelum suatu kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Proposal memiliki fungsi permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan suatu kegiatan (penelitian). Proposal digunakan juga sebagai panduan seseorang atau lembaga melaksanakan suatu penelitian atau kegiatan.

2.      Struktur

Sistematikapenulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Manfaat Penelitian

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESISA.

A. Kajian Teoretis

B. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.

A. Tujuan Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Metode Penelitian

D. Populasi, Sampel, dan Sampling

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis Data

G. Hipotesis Statistik

DAFTAR PUSTAKA


PENJELASAN SINGKAT ELEMEN DALAM PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

1. Halaman Judul

Judul penelitian hendaknya ditulis secara ringkas tetapi lengkap. Elemen-elemen yangseyogyanya ada dalam judul adalah nama variabel, hubungan antar variabel, metode penelitian,lokasi penelitian, dan tahun penelitian. Gaya penulisan judul disesuaikan dengan selera penulis/pembimbing.

2. Halaman Pengesahan

Halaman ini bersisi persetujuan komisi pembimbing tentang proposal penelitian yangdiajukan oleh mahasiswa. Persetujuan tersebut diberikan dalam bentuk tanda tangan dari komisi pembimbing, yang biasanya berjumlah dua orang untuk skripsi/tesis dan tiga orang untuk disertasi.

3. Daftar Isi

Daftar isi ditulis dengan format sebagaimana daftar isi pada struktur penulisan proposal diatas. Masing-masing butir/elemen dalam daftar isi diikuti nomor halaman.

4. Latar Belakang Masalah

Bagian ini pada dasarnya berisi alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitiandengan topik sebagaimana tercermin dalam judul. Untuk itu perlu dikemukakan beberapa halsebagai berikut: Apa pentingnya masalah tersebut diteliti? Sudah adakah penelitian serupa yangdilaksanakan? Apabila sudah, apa perbedaan penelitian yang akan dilaksanakan dengan penelitian yang telah ada?


5. Identifikasi Masalah

Dari uraian dalam Latar Belakang Masalah, diharapkan muncul berbagai persoalan yangterkait terutama dengan variabel terikat (Y). Oleh karena itu, dalam bagian ini diidentifikasikan berbagai persoalan/masalah tersebut. Biasanya identifikasi masalah dirumuskan dalam bentuk  pertanyaan dan ditulis dalam bentuk paragraf. Jumlah masalah yang diidentifikasi dalam bagianini dapat berkisar antara 5 hingga 10 buah.

6. Pembatasan Masalah

Karena terbatasnya kemampuan peneliti (baik kemampuan metodologis maupunfinansial/logistik) dan terbatasnya waktu, maka berbagai persoalan yang telah teridentifikasitidak mungkin dapat ditangani oleh peneliti sekaligus. Oleh karena itu, dalam bagian ini penelitimembatasi lingkup penelitian yang akan digarap. Pembatasan tersebut menyangkut penentuan jenis dan jumlah variabel bebas dan variabel terikat serta hubungan antara keduanya.

7. Rumusan Masalah Atas dasar pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah penelitiannyasecara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif yang menguji hipotesis padaumumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya ya/tidak (yes/no question). Pertanyaantersebut hendaknya bersifat jelas, operasional, dan terukur

8. Manfaat Penelitian Dalam bagian ini dikemukakan manfaat yang dapat dipetik apabila penelitian telahterlaksana. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat praktis maupun manfaat teoretis. Uraiantentang manfaat tersebut hendaknya bersifat spesifik, yang terkait langsung dengan topik  penelitian. Hendaknya dihindarkan uraian tentang manfaat yang terlalu umum dan bombastis.

9. Kajian Teori

Bagian ini berisi deskripsi teori yang relevan dengan masalah/variabel yang akan dikaji.Apabila suatu penelitian melibatkan dua variabel , maka dalam bagian ini perlu diuraiakan teoritentang masing-masing variabel itu. Proses yang perlu dilalui untuk melakukan kajian teoretissetiap variabel adalah sebagai berikut: memilih beberapa sumber teori yang relevan,mendeskripsikan masing-masing teori, melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori,melakukan komparasi antar teori berdasarkan hasil analisis kritis tersebut, dan membuat sintesis.Hendaknya dihindari penulisan kajian teoretis yang hanya berupa kompilasi pendapat orang lain.

10. Kerangka Berpikir

 Apabila dalam Bagian Kajian Teori peneliti hanya mendeskripsikan teori untuk masing-masing variabel, maka dalam Bagian Kerangka Berpikir peneliti mencoba membuat kaitanantarvariabel. Kerangka berpikir pada dasarnya berupa uraian yang rasional tentang hubunganantarvariabel tersebut berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan dalam kajian teori.Dengan kekuatan analisis dan style-nya sendiri peneliti membuat kaitan antara variabel bebasdan variabel terikat. Untuk memperkuat uraiannya itu peneliti dapat mengutip hasil penelitianorang lain yang relevan. Kerangka berpikir ini digunakan sebagai landasan untuk merumuskanhipotesis.

11. Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban teoretis atas masalah yang diajukan. Olehkarena itu, hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis diajukan berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibuat. Ketepatan hipotesis tergantung padaketajaman kerangka berpikirnya, dan ketajaman kerangka berpikir sebagian ditentukan olehkedalaman kajian teorinya

12. Tujuan PenelitianTujuan penelitian dirumuskan secara spesifik berdasarkan masalah yang dikaji. Dalam beberapa hal tujuan penelitian merupakan parafrase dari rumusan masalah. Namun demikianrumusan lain dapat digunakan sepanjang relevan dengan masalahnya. Hendaknya dihindarirumusan tujuan penelitian yang terlalu umum.

13. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam bagian ini dijelaskan tempat dan waktu penelitian. Ketika menjelaskan tempat penelitian, peneliti belum menyinggung subjek penelitian. Yang dijelaskan hanya tempatnya.Sementara itu, waktu penelitian mengacu pada rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian, dari perencanaan hingga pelaporan

14. Metode Penelitian dalam bagian ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan (misalnya, metode eksperimen) sesuai dengan masalahnya. Yang perlu dijelaskan adalah konsep motode yangd igunakan itu, rancangan, dan variabelnya. Dalam kaitannya dengan variabel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jenis variabel, definisi operasional variabel, dan hubungan antar variabel.

15. Populasi, Sampel, dan Sampling

Ketika menjelaskan populasi penelitian seyogyanya peneliti menjelaskan karakteristik  populasi tersebut berikut alasan pengambilan populasi itu. Ketika menjelaskan sampel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jumlah sampel, alasan pengambilan anggota sampelsejumlah itu, dan teknik pengambilan sampelnya (sampling). Apabila perlu, peneliti dapatmenjelaskan prosedur pengambilan sampel untuk meyakinkan pembaca bahwa sampel yangdiambil dari populasi benar-benar representatif.

16. Teknik Pengambilan Data

Sebelum menjelaskan teknik pengambilan data, seyogyanya peneliti menjelaskan jenisdata dan ukuran-ukuran yang digunakan. Selanjutnya, penjelasan tentang teknik/instrumen pengambilan data hendaknya bersifat rinci/spesifik. Misalnya, apabila teknik pengambilan data berupa tes, maka perlu dijelaskan nama tes, jenis tes, cakupan tes, jumlah butir tes, dan bobotmasing-masing butir tes. Ada baiknya apabila peneliti juga menjelaskan rancangan pengujianvaliditas dan reliabilitas instrumen meskipun hanya sekilas.

17. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ditentukan berdasarkan masalah dan metode penelitiannya. Apabilarumusan masalahnya lebih dari satu dan masing-masing memerlukan teknik analisis yang berbeda, maka hal itu perlu dijelaskan. Kiranya juga perlu disadari bahwa masing-masingteknik analisis data memerlukan persyaratan tertentu; dan oleh karena itu, peneliti perlumenjelaskan rancangan pengujian persyaratan analisis data, seperti homogenitas varians populasi (sebelum peneliti membandingkan dua kelompok atau lebih).

18. Hipotesis Statistik

Dalam bagian ini dikemukakan hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang siap diuji dilapangan, yang berisi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1). Bentuknya disesuaikandengan rumusan masalahnya.

19. Daftar Pustaka

Dalam bagian ini dituliskan seluruh referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian danyang disebut langsung dalam tubuh proposal. Rujukan yang tidak disebut tidak perlu ditulis.Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan aturan yang ada

3.      Kebahasaan

Fitur-fitur kebahasaan yang menjadi penanda proposal adalahsebagai berikut.

1.      Banyak meggunakan istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegitanitu sendiri ataupun tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya..

Istilah kegiatan (penelitian)
Istilah keilmuan (kelautan)
abstrak
analisis data
hipotesis
instrumen
latar belakang
metode penelitian
pegolahan data
penelitian lapagan
pengumpulan data
populasi
sampel
teknik penelitian
pantai
nelayan
perahu
musim ikan
laut
nelayan tradisional
buruh nelayan
nelayan besar
desa Pesisir
sistem  patron-klien





2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakanlangkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud, misalnya, menentukan,  menyusun, mencari , mengembangkan, melengkapi

3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefnisan, yang ditandaioleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.

4. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu,pertama, kedua, ketiga.

5. Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, seperti akan,diharapkan, direncanakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendirisebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan.

6. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini pentingguna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.


D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1.      Mengidentifikasi informasi penting dalam proposal penelitian

Proposal memuat informasi-informasi penting penelitian atau kegiatan.

Informasi dalam teks proposal di atas dapat diketahui dengan isi informasi setiap bagian atau struktur proposal.

no
bagian
Isi informasi
1
Judul
Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten
2
Latar Belakang
Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat nelayan Desa Muara-Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks.
3
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
2.    Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
4
Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.

5
Manfaat Penelitian

1.    Bagi peneliti : dapat menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.    Bagi akademisi : dapat dijadikan sebagai sumber informasi ataupun referensi bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3.    Bagi masyarakat : diharapkan akan berkontribusi dalam memberikan informasi dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
4.    Bagi pemerintah : dapat dijadikan informasi yang diharapkan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan pembangunan.
6
Kajian Teori
Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan tradisional dan buruh nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan tradisonal dan buruh nelayan ini membuat mereka menjadi sebagai masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap Sumber Daya Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh nelayan besar.
7
Jenis Penelitian
Penelitian sosial dengan jenis penelitian deskriptif
8
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
9
Teknik Pengumpulan Data
1.  wawancara mendalam (in depth interview) dengan informan atau narasumber.
2.  Observasi partisipasi
3.  teknik yang ketiga adalah dokumentasi melalui foto-foto di lapangan. Sementara
4.  teknik yang keempat yaitu teknik triangulasi yang dilakukan/digunakan pada saat data yang diperoleh terkesan simpang siur atau validitas dan kredibilitasnya diragukan.

10
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten
minggu kedua Juni 2010 sampai dengan minggu keempat Oktober 2010.
11
Instrumen Penelitian
Panduan pertanyaan pengarah, catatan harian
12
Teknik Analisis Data

Data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification.
13
Referensi
Sumber penulisan


2.      Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal

Sebagai sebuah teks, proposal memiliki kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika, dan kaidah kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian ciri-ciri teks proposal. Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan artinya menganalisis kelengkapan isi, kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah ilmiah, dan aspek kebahasaan pada suatu proposal.

3.      Melengkapi informasi dalam proposal

Suatu proposal haruslah memuat informasi yang lengkap. Jika kita membaca atau mendengarkan penyampaian suatu proposal dan menemukan ketidaklengkapan informasi, kita dapat memberikan masukan tambahan informasi untuk melengkapi informasi dalam proposal tersebut. Penyampaian saran untuk melengkapi informasi dalam proposal dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Langkah-langkah melengkapi informasi dalam proposal

1.      Mencermati proposal

2.      Menganalisis kelengkapan informasi proposal berdasarkan rumus 5W + 1H

3.      Menyampaikan saran untuk melengkapi informasi dalam proposal.

4.      Merancang sebuah proposal karya ilmiah

Merancang proposal artinya menyusun proposal. Merancang proposal haruslah memperhatikan kelengkapan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan.

Penyusunan proposal harus diawali dengan analisis masalah ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, terlebih dahulu kita harus mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar penyusunan proposal itu, yakni melalui observasi langsung ataupun dengan kegiatan wawancara ataupun penyebaran angket.

Langkah kedua adalah membaca berbagai literatur untuk memperkuat temuan-temuan dari lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai rujukan atas bermasalah atau tidaknya temuan-temuan di lapangan itu.


RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)

1.       RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)


2.       RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)


3.       RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)


4.       RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)


5.       RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)



RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X (SMA/SMK)
1.      TEKS NEGOSIASI

2.      TEKS DEBAT

3.      TEKS BIOGRAFI

4.      TEKS PUISI


RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII (SMA/SMK)
1.      TEKS NOVEL
2.      TEKS ARTIKEL
3.      TEKS KRITIK DAN ESAI



MOHON IZIN BERBAGI

UNDUH GRATIS PERANGKAT PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SILABUS, PROTA, PROSEM/PROMES, KKM, RPP BAHASA INDONESIA KELAS X, XI, XII SMA/SMK/MA

KELAS X

1.       SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS X


2.       PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS X


3.       PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS X


4.       KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA KELAS X


5.       RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INDONESIA KELAS X


KELAS XI

1.       SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS XI


2.       PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS XI


3.       PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS XI


4.       KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA KELAS XI


5.       RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INDONESIA KELAS XI


KELAS XII

1.       SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS XII


2.       PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS XII


3.       PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS XII


4.       KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA KELAS XII


5.       RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INDONESIA KELAS XII



0 komentar:

Post a Comment

Jadilah orang yang memberikan komentar yang baik untuk semuanya!

Twitter

Artikel Populer

Blog Archive

Template Ini Di buat oleh Blog Informasi dan Berita Unik Terbaru ( Zain Fikri H ) yang didukung oleh Blogger